Pagi tadi, sekitar jam setengah delapan, saya mendapat kabar bahwa adik angkat saya mendapatkan kecelakaan di Jalan W, Kota Pontianak.
Saya langsung bergegas ke lokasi kejadian dan menemukan adik saya itu sudah berlumuran darah. Segera, beberapa keluarga yang lain mengantarnya ke dokter terdekat, dan saya menyelesaikan urusan dengan "korban" lainnya.
Singkat kata, ia mengaku tidak bersalah meski saksi mata mengatakan dialah yang bersalah. Biasalah.
Kemudian saya mengambil gambar kartu identitas yang diperlukan. Keluarga saya, terutama bapak, bukan orang yang suka ribut-ribut, sehingga membuat kami semua memutuskan untuk tidak melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
***
Adik asuh saya beberapa jam setelah kejadian sudah membaik, sedikit trauma, luka dan bengkak di beberapa bagian tubuh.
Luka luar tampaknya aman dan masih bisa disembuhkan. Namun pihak keluarga kami mengkhawatirkan adanya luka dalam, oleh karena itu muncul ide untuk melakukan CT Scan.
Biaya untuk prosedur tersebut sekitar satu jutaan. Akhirnya saya mendatangi rumah orang yang menabrak dalam rangka agar membantu sebagian biaya.
Namanya F, kelahiran tahun dua ribu, masih muda. Ketika saya datang, tampak gambar tato lambang komik Jepang "One Piece" di paha kirinya. Ia baik-baik saja, kecuali luka kecil di bagian bawah kaki kanan.
Ibu F seorang muslimah, berjilbab panjang warna biru. Pikir saya, negoisasi ini pasti akan mudah berkat kelembutan hati.
Ternyata segalanya berjalan alot. F bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah, dan ibunya membela dengan segala argumentasi. Habis-habisan.