Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aturan Canda Seorang Muslim

19 Juni 2019   22:04 Diperbarui: 20 Juni 2019   08:20 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Renungkan sabda Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam berikut ini, "Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia."

Sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari---setidaknya di lingkungan sosial saya---kita membuat gurauan agar orang lain tertawa, namun dengan mengorbankan orang lain. Jelas, dalam perspektif Islam, hal itu tidak dibenarkan. Sayangnya, banyak sekali umat Islam yang kurang waspada tentang "jurang" yang akan membawa kita pada laknat Allah subhanahu wa ta'alaa.

Biasanya, dorongan hawa nafsu untuk "menonjol" dalam lingkungan sosial akan menjadi dasar motivasi seseorang melontarkan gurauan yang melewati batas.

Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian banyak tertawa. Sesungguhnya tertawa dapat mematikan hati."

Sepanjang pengalaman saya, baik oknum pelontar gurauan maupun pendengar punya kesamaan: kecenderungan melecehkan orang lain. Singkat kata, senang melihat orang lain direndahkan.

Dikutip dari msn(dot)com, bahwa orang yang hobi mencela punya iri hati yang terpendam. Oleh karena itu, pencela sering mengungkapkan alasan tak masuk akal dengan mencari sisi buruk dan semua kekurangan orang lain.

Menurut psikolog Barbara Coloroso, orang yang hobi mencela adalah orang yang tidak mau berkaca diri.

Jadi, Sobat. Untuk apa kita berbicara dengan orang yang tidak mau "berkaca diri"? Saya menyarankan agar kawan-kawan tidak meladeni orang seperti itu. Buang-buang tenaga, dan kita beresiko melanggar syariat dengan membalas ucapan-ucapannya yang kosong.

Semoga Allah subhanahu wa ta'alaa menjaga lisan dan tingkah laku kita, serta memberikan berkat agar bisa masuk ke dalam surga-Nya. Aaaaammiinnn!

---

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun