Mohon tunggu...
Arla Dian Kalyana
Arla Dian Kalyana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Bio

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serigala yang Lapar

28 Maret 2020   12:20 Diperbarui: 28 Maret 2020   12:27 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari ada  seekor serigala yang sangat lapar, ia mencari makanan di hutan kesana kemari dan tak ada satupun sesuatu yang dapat ia makan. Dia terus berjalan dengan kondisi perutnya yang lapar untuk mencari makanan. Saat itu tak ada satupun pohon yang berbuah, oleh karenanya dia mencoba mencari mangsa hewan lainnya, yang ternyata juga tak ada yang terlihat. Akhirnya dia lelat lalu duduk dibawah pohon rindang yang dimana itu sangat cocok untuk berteduh. Lalu, dia memikirkan harus kemana lagi ia akan mencari makanan untuk dapat ia makan. Setelah cukup lama beristirahat, serigala itu pun meneruskan perjalanannya untuk mencari sesuatu yang dapat ia makan. Setelah lumayan jauh berjalan dari awah pohon tadi, tiba tiba ia tersandung oleh sesuatu yang dia sendiri tidak tau itu apa, yang jelas bukan batu. Lalu ia terbangun dan melihat apa yang membuatnya tersandung itu, dan ternyata adalah sebungkus buah buahan. Kemudian, dia langsung memakannya, padahal dia tidak tahu milik siapakah makanan itu. Tanpa berfikir panjang ia pun langsung menyantap makanan itu dengan lahap. Tiba-tiba ada seorang petani coklat yang mencari makannnya itu, dan yaa! Makanan itu milik petani coklat tersebut. Lalu ia segera mencari tempat yang dapat menutupi tubuhnya untuk bersembunyi dari petani coklat itu. Lalu, petani itu berhasil menemukan serigala tersebut dan ternyata serigala itu masuk ke dalam lubang yang dimana ia tidak bisa keluar karena perutnya yang penuh dengan makanan. Kemudian petani tersebut marah kepada serigala itu dan memberikannya pukulan yang menakjubkan.

Cerita ini dibuat hanya untuk menghibur pembaca, tidak ada unsur untuk mempengaruhi sang pembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun