Tibalah sumpah pemuda disuarakan oleh pemuda dengan darah juang yang kongkrit. Tujuanya demi pembebasan rakyat dari tindakan kolonialisme tak berperikemanusiaan dan serakah. Dari corak pemerintahan dijaman dahulu sudah berhasil terusir oleh gelora juang anak-anak muda bangsa di awal tahun 1928 silam, namun masih ada tugas berat bagi pemuda hari ini, sisa-sisa kapitalisme terus menggerogoti ranah kedaulatan rakyat Indonesia.
Untuk kesekian kalinya, marilah kita pekikan suatu suara bersama, untuk mengakhiri bentuk-bentuk penjajahan di era modern sekarang. Wahai pemuda Indonesia berkatalah: Berbahasa satu, bahasa kebenaran! Tanah Air Yang satu, Tanah Air Tanpa Penjajahan!. Berbudaya satu, budaya pembebasan!. Jikala mentari bersinar, jangan ragu untuk menyatakan kebenaran, jikala darahmu masih merah, itulah semangat patriot perjuangan pembebasan rakyat.
Untuk Sumpah Pemudi Indonesia
Sumpah pemudi ini untuk kaum perempuan progresif Indonesia yang juga turut mengusir penjajahan demi pembebasan rakyat dan tentunya kaum perempuan yang terus dihimpit pada problem patriarki yang mengglobal. Wahai pemudi Indonesia bersumpahlah: Kami pemudi Indonesia bersumpah, bertanah air satu tanah air tanpa patriarki! Berbahasa satu, bahasa kesamaan hak. Berbudaya satu, budaya kemanusiaan. Jikala kita dilahirkan sama di muka bumi, sudahlah, jangan lagi kami di suruh oleh doktrin budaya untuk tinggal di dapur-dapur rumah hingga ke pabrik-pabrik, tetapi kesempurnaan yang elok itu bila tidak ada ruang pemisahan diantara manusia di muka bumi.
Sumpah Pembebasan
Berhubung dengan tidak adanya kaum muda Papua disaat pergelaran sumpah pemuda dimasa silam, tentunya hanya ada yong Sumatra, Yong Ambon, Yong Sulawesi, Yong Java, Yong Kalimantan, saja. Sumpah pembebasan ini tanpa mengenal asal muasal kaum muda. Seterusnya, adanya kaum pemuda ( pria ) saja tetapi juga didalamnya ada kaum pemudi ( wanita ). Pembebasan harus menjadi satu paket perjuangan yang disurakan. Tentunya perkara sekarang jangan lagi ada perbedaan peran dan wewenang, perbedaan lintas generasi, pembedaan afiliasi yang "sedang bertunas". Emansipasi tidak saja dikenal oleh kaum perempuan saja, tetapi emansipasi kita semua untuk menjaga bersama kemerdekaan yang telah diraih para leluhur bangsa yang bersusah payah mengambil wilayah nusantara dari bingkai penjajahan. Sumpah pembebasan untuk keterwakilan suara perjuangan dari kaum homo dan gay juga, sehingga sumpah pemuda atau pemudi tidak juga melibatkan para pejuang yang juga berpraktek seperti gay dan lesbian. Bahkan manusia alien pun ada dalam sumpah pembebasan.
Kami bersumpah, bertanah air satu bertanah air tanpa freeport! Berbahasa satu, bahasa tanpa rekayasa freeport! berbudaya satu, budaya tanpa penghisapan free dan port!. Saudaraku, jikala waktunya kan tiba, kita sama tanpa memandang perbedaan itu. Engkau dari ras bumi sampai ras luar angkasa, hanya satu yang kita inginkan, kemenangan bersama harus kita raih.
Aku ini anak merdeka tapi tak merasakan...hei indonesiaku, tanah subur rakyat nganggur, hei Indonesiaku rakyat ditembak tumbuh pabrik, hei indonesiaku tanam moncong senjata tumbuh benih kebencian, hei indonesiaku globalisasi menyengsarakan rakyat. Hei...hei...Papuaku tanah subur ditukar dengan nyawa oleh para bandit di negeri para bedabah! ehm