Mohon tunggu...
Arkilaus Baho
Arkilaus Baho Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Duluan ada manusia daripada agama. Dalam kajian teori alam, bahwa alam semesta ini usianya 14.000 juta tahun, baru setelah 10.000 juta tahun kemudian terdapat kehidupan di bumi ini. Manusia jenis Homo Sapiens baru ada 2 juta tahun yang lalu, sedangkan keberadaan agama malah lebih muda dari kemunculan agama yaitu 5 ribu tahun lalu. B.J Habibi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Capres Incumbent

20 Mei 2014   00:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:21 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pemilu presiden Indonesia tahun 2014 hanya menyisakan dua kandidat. Lebih sedikit dari pemilu sebelumnya yang capres-cawapres lebih dari dua kandidat. Pertarungan antar partai kader atau ideologis, dalam koalisi pencapresan, suasana politik jelang pemilu kian mendekatkan dirinya pada arena pilihan rakyat memilih yang mana.

Tulisan ini menegasikan incumbent dari geliat koalisi parpol dan survey sebagai pijakan, bukan tentang masa lalu atau kinerja kandidat dari para capres maupun cawapres.

Calon presiden Indonesia 2014-2019 sudah di usung. Prabowo-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla. PDIP dan Gerindra aktor dibalik koalisi kali ini, sementara Demokrat, Hanura dan PKPI sepertinya ambil jalan abstain dalam pengusungan capres? Demokrat sudah umumkan mereka tra akan gabung ke partai manapun, sementara Hanura dan PKPI belum jelas. Dari dua kandidat capres yang sudah deklarasi, kubu Jokowi dibekap 3 parpol. Prabowo di bekap 6 parpol. Berdasarkan hasil pileg yang dirilis resmi KPU dan sejumlah survey, siapakah yang pantas menjadi capres incumbent?

Seseorang yang telah memimpin lalu ikut dipilih lagi, disebut sosok yang punya peluang besar untuk menang. SBY di tahun 2009 adalah capres incumbent. Bagaimana dengan capres saat ini yang bukan incumbent? Artikel ini mengurai peluang menang diatas data pemilih maupun berbagai survei yang telah berlalu. Jadi, seseorang yang diatas kertas telah menang, itulah yang dimaksudkan disini.

Selain survey dan dukungan parpol, kedekatan partai penguasa dalam mengusung calon tertentu, punya pengaruh juga. Namun, disini, Demokrat memilih jalan tengah, sehingga pengganti SBY berikutnya benar-benar diluar turunan jabatan. Tentu seorang kepala negara yang tak lagi menjabat, menginginkan penggantinya adalah sosok yang satu jalan, nemun itu tak ada dalam bursa saat ini. Maka itu, kekuatan capres yang berpeluang lolos, terbatas pada dua hal, pengaruh pribadi dan parpol koalisi.

Jokowi-JK, Capres-Cawapres ini diusung oleh 3 partai dengan perkiraan jumlah pemilih, PDIP: 23.681.471 (18,95%), Nasdem: 8.402.812 (6,72%), PKB: 11.298.957 (9,04%) = 43.383.240 suara (34,71%). Selain hasil pileg, sosok Jokowi ranking pertama pada sejumlah bursa survey dari sebelum pileg hingga saat ini. Diatas kertas, duet Jokowi-Jk menang, walaupun koalisi parpol dengan jumlah suara pemilih rendah.

Prabowo-Hatta Rajasa, diusung 6 partai, dengan total suara paling gede. PKS: 8.480.204 (6,79%), Partai Golkar: 18.432.312 (14,75%), Partai Gerindra: 14.760.371 (11,81%), PAN: 9.481.621 (7,59%), PPP: 8.157.488 (6,53%), PBB: 1.825.750 (1,46%) = 61.137.746 suara (48,93%). Diatas kertas, duet ini menang karena punya suara dari pemilih yang jumlahnya melebihi koalisi parpol dengan PDIP.

Tiga parpol yang belum tau arahnya (soal mengusung capres-cawapres), selain demokrat, PKPI dan Hanura menentukan juga tetapi tak bisa merubah porsi suara signifikan diatas. Partai Demokrat: 12.728.913 (10,19%), Partai Hanura: 6.579.498 (5,26%), PKPI: 1.143.094 (0,91%) =20.451.505 suara (16,36%). Dua puluh juta suara sisa dari koalisi tetap diatas, entah kemana, apakah akan menambah pada dua kandidat yang ada atau tidak sama sekali, alias bergabung dengan golongan putih, waktu yang menentukan.

Partisipasi pemilu sendiri, KPU sudah resmi merilisnya. Total suara: 124.972.491 (100%) pemilih dari Penduduk Indonesia tahun 2013 diperkirakan 250 Juta Jiwa. Dari seratus juta lebih pemilih, 37 perrsen golput. Apakah pada pemilu presiden nanti, sesuatu akan berubah? Baik dari segi jumlah suara maupun dukungan suara pada para kandidat yang telah saya ulas disini sebagai incumbent.

Duet Jokowi-JK incumbent karena sosok Jokowi juara survey capres. Sementara duet Prabowo-Hatta incumbent karena dukungan dari parpol koalisi yang total suara gabungan dari pileg kemarin diatas 40 persen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun