Carut-marut keuangan, krisis ekonomi, pandemi, dan semakin banyaknya pengangguran.
Tak banyak yang tahu tentang produk keuangan. Yang kita kenal adalah berbagai merek yang menawarkan barang dan jasa.Â
Jika menyebutkan tabungan, asuransi, saham, deposito, valuta asing, uang elektronik dan sejenisnya, baru semua akan memahami. Semua itulah termasuk dalam produk keuangan.
Produk keuangan berpengaruh ke berbagai bidang secara meluas, yang disebut bidang makroekonomi. Dalam bidang makro sendiri akan berhubungan dengan pengangguran, inflasi (kenaikan harga secara umum), penawaran, permintaan, pertumbuhan ekonomi, pemerataan, krisis, perbankan, dan pembangunan infrastruktur hingga belanja negara. Belanja negara dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang akan selalu dianggarkan setiap saat, dilihat dari situasi dan kondisi yang ada. Dana yang diperoleh tidak selalu sama (fluktuatif) tergantung kebutuhan yang ada. Juga berlaku dalam keuangan setiap masyarakat.
Dari semua data yang tersedia di setiap bidang ekonomi, muncullah istilah makroprudensial. Makroprudensial merupakan sebuah kebijakan yang mengatur tentang stabilitas keuangan agar tetap terjaga di salah satu atau beberapa bidang yang saling berpengaruh ke bidang lain, sehingga tidak memberi efek buruk ke bidang yang lainnya. Untuk itu, perlu menjaga sistem yang ada.
Saat ini, dipengaruhi oleh aplikasi, dari revolusi (perubahan dan perkembangan) industri yang ada. Berawal dari adanya internet dan kemajuan teknologi yang ada, aplikasi digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Salah satunya untuk alat pembayaran non tunai berupa elektronik (fintech atau financial technology).
Hal tersebut juga mempengaruhi keuangan yang berada di bank sentral.
Berbagai macam aktivitas pembayaran dapat dilakukan asalkan dana yang ada cukup untuk melakukan transaksi tersebut. Juga jaringan internet sangat berpengaruh dan kuota internet tersedia untuk mengakses jaringan.
Bank Indonesia menerapkan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) untuk memelihara keuangan negara. Dari nilai tukar rupiah terhadap dollar, dan sebaliknya, dapat dijadikan rumus perhitungan yang tidak selalu tepat namun mendekati tepat.
Produk keuangan yang ada, seperti yang dibahas di bagian awal. ada suku bunga, saham, dan obligasi; untuk bidang yang berskala besar.
Bidang yang umum dan ringan yang dapat dijangkau : tabungan, deposito, logam mulia.