Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Warga Korban Tanah Bergerak di Brebes

14 Maret 2018   18:56 Diperbarui: 15 Maret 2018   10:44 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Mujiyanto, warga Desa Rajawetan, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menuturkan sebelum tanah bergerak terjadi di kediamannya, ia melihat keramik rumahnya retak. Ia lalu mengungsikan anak dan istrinya ke orang tuanya.

Kamis, 22 Februari 2018 malam, dia berangkat Tahlil ke Masjid. Namun setelah sepulangnya didapati rumahnya yang terletak di dukuh Babakan, Desa Rajawetan, sudah ambruk.

Kini Ia bersama istri dan dua anaknya terpaksa menumpang dirumah mertuanya, entah sampai kapan bisa kembali ke rumahnya karena sudah ambruk.

"Sekarang kami umpel-umpelan (berdesak-desakan) bersama mertua, tolong kami agar bisa kembali memiliki rumah," harapnya.

Sekretaris Desa Rajawetan, Kasmo, menjelaskan awalnya rumah yang rusak ada 49. Karena masih terus terjadi pergerakan tanah hingga beberapa hari, jumlahnya bertambah mencapai 74 rumah.

"Dari 74 rumah yang rusak, yang rusak parah sampai ambruk ada 29 rumah, sedangkan lainnya rusak ringan. Saya sudah melaporkan ke pemerintah Kabupaten Brebes," ujarnya.

Bencana tanah bergerak di desa itu mulai terjadi pada Rabu 21 Februari 2018 malam. Hingga beberapa hari pergerakan tanah terjadi.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH menuturkan, Pemkab telah menaruh perhatian penuh, termasuk dengan menggelontorkan bantuan lewat instansi terkait dan menyalurkan bantuan dari berbagai pihak yang peduli pada bencana Brebes.

"Ayo bangkit, kita songsong masa depan yang lebih baik," ajak Bupati saat menyalurkan bantuan kepada warga desa Rajawetan, di Madrasah Diniyah, Senin 12 Maret 2018.

Idza mengaku prihatin dengan bencana yang bertubi rubi melanda Brebes. Apalagi dengan banyaknya korban yang jatuh. Namun demikian sebagai manusia yang beriman tidak boleh patah arang, kita harus bangkit.

 Idza yakin, di balik musibah pasti ada hikmah. Musibah juga tidak akan terjadi terus menerus. Badai pasti akan berlalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun