Mohon tunggu...
Arizal
Arizal Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo semuanya! saya adalah seorang mahasiswa uin mataram, yang gemar menulis dan berbagi pengalaman. Saya memiliki tekad yang kuat untuk menjadi penulis dan selalu ingin belajar hal baru. Di akun Kompasiana saya, saya akan membagikan artikel yang membahas hal menarik tentang seputar kehidupan, fenomena, dan masih banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Peran Filosofi Maja Labo Dahu dalam Menjaga Hawa Nafsu Pada Bulan Suci Ramadhan

14 Maret 2025   22:55 Diperbarui: 14 Maret 2025   23:08 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setiap daerah di Indonesia tentu memiliki filosofi atau semboyan-Nya masing-masing. Hal ini merupakan konsep yang sangat penting dalam memahami kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang ada di suatu daerah. Filosofi daerah ini juga sebagai acuan kita dalam kehidupan bermasyarakat dan mengembangkan nilai-nilai kebajikan.

Salah satu nya filosofi Maja Labo Dahu yang dimiliki masyarakat Bima yang terletak pada Provinsi Nusa Tenggara barat. Filosofi ini ada sejak masa kesultanan Bima dan diwarisi turun temurun sehingga tersusun rapi sampai saat ini. Filosofi ini bukan hanya sebagai ide gagasan semata, akan tetapi sekaligus menjadi sumber semangat hidup masyarakat Bima yang bersumber dari nilai dasar kehidupan yang dapat mengontrol sikap dan prilaku di setiap aktivitas.

Secara harfiah Maja Labo Dahu memiliki arti dan makna dalam bahasa Bima yaitu:

Maja = malu, yaitu sikap untuk malu melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma agama, adat dan budaya

Labo = dan, yaitu kata penghubung yang menunjukkan bahwa Maja dan Dahu adalah dua hal saling berkaitan

Dahu = Takut, yaitu sikap untuk takut akan akibat dari perbuatan buruk yang kita lakukan, baik di dunia maupun akhirat.

Falsafah Maja Labo Dahu mengajarkan kita untuk selalu bersikap malu dan takut terhadap perbuatan buruk yang kita lakukan. Hal ini karena kita yakin bahwa segala perbuatan, memiliki konsekuensi nya, baik di dunia maupun akhirat.

Jadi, apakah filosofi Maja Labo Dahu dapat menjadi pegangan seorang muslim dalam menjaga hawa nafsu pada bulan suci Ramadhan?  

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam, karen pada saat itu Allas swt telah menurunkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat manusia. Pada bulan ini diwajibkan bagi orang yang beriman untuk menjalankan ibadah puasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenam nya matahari. Sebagaimana Allah telah berfirman dalam QS Al-Baqarah: 183

Terjemahan: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Dalam ayat ini Allah Swt menjelaskan bahwa puasa dapat membantu kita untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kita. Oleh karena itu, bulan Ramadhan merupakan peluang bagi hamba nya meningkatkan ketakwaan dan mengendalikan hawa nafsu.

Penulis menawarkan filosofi Maja Labo Dahu sebagai solusi terbaik dalam menjaga hawa nafsu serta meingkatkan kualitas ibadah.

Dalam konteks bulan suci Ramadhan, filosofi Maja Labo Dahu dapat membantu kita untuk lebih fokus menjalankan ibadah dan menolak keinginan hawa nafsu. Dengan memegang filosofi ini, kita akan takut dan malu (Maja Labo Dahu) untuk melakukan perbuatan yang dilarang Allah swt pada bulan suci Ramadhan. Malu (Maja) terhadap Allah karena telah melakukan perbuatan yang dilarang-Nya serta takut (Dahu) terhadap Allah akibat dari perbuatan buruk yang kita lakukan.

Filosofi Maja Labo Dahu dapat membantu kita untuk lebih baik mengendalikan hawa nafsu serta memunculkan rasa malu dan takut untuk melakukan kesalahan. Sehingga kita bisa fokus untuk menjalankan ibadah dan meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah Swt.  

Dengan demikian bahwa filosofi maja labo dahu ini menekankan bahwa rasa malu dapat menjadikan seorang hamba untuk malu dan takut berbuat dosa. Karena sudah ditanami rasa malu dan takut (Maja Labo Dahu) seseorang dapat mengendalikan hawa nafsunya yang dapat merusak ibadah puasa.

Kesimpulan

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam, karena pada saat itu Allah SWT menurunkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat manusia. Dalam bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Filosofi Maja Labo Dahu dapat membantu umat Islam untuk lebih baik mengendalikan hawa nafsu serta memunculkan rasa malu dan takut untuk melakukan kesalahan. Dengan memegang filosofi ini, umat Islam akan takut dan malu untuk melakukan perbuatan yang dilarang Allah SWT pada bulan suci Ramadhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun