Pernahkah kamu mendengar seseorang berkata "ampun sepuh" saat menang ranked game? Atau melihat streamer terkenal bilang "Siap puh" ketika dipuji viewernya? Di dunia gaming Indonesia, fenomena ini sudah jadi makanan sehari-hari. Tapi tunggu dulu—apa yang sebenarnya terjadi dibalik kata-kata "merendah" ini?
Teori di Balik Fenomena "Si Paling Humble"
Sebelum kita bahas lebih jauh, mari kita lihat dulu apa kata para ahli bahasa soal fenomena ini. Dalam ilmu pragmatik, ada yang namanya teori kesantunan atau politeness theory yang dikembangkan oleh Brown dan Levinson. Mereka bilang kalau manusia punya dua "muka" sosial: positive face (keinginan untuk dihargai) dan negative face (keinginan untuk tidak diganggu).
Nah, ketika seseorang bilang "ampun sepuh," mereka sebenarnya lagi melakukan apa yang disebut negative politeness—strategi untuk menunjukkan rasa hormat dengan cara merendahkan diri. Grice juga punya teori tentang implikatur—maksud tersirat di balik perkataan yang nggak langsung diucapkan.
Austin dan Searle juga punya konsep speech act theory yang menjelaskan kalau setiap ucapan itu punya tiga fungsi: apa yang dikatakan (locution), apa yang dimaksud (illocution), dan efek yang dihasilkan (perlocution). Jadi "ampun sepuh" bukan sekadar kata biasa, tapi punya maksud dan efek tertentu.
Kamus "Merendah" ala Gamer Indonesia
"Ampun Sepuh"
Ini mungkin yang paling populer. Sepuh sendiri dari bahasa Jawa yang artinya "tua" atau "senior." Biasanya dipakai ketika:
Baru aja clutch 1v5 di Valorant
Nge-carry tim tapi mau keliatan humble
Dipuji sama teman atau lawan