New Normal bagi Mahasiswa

Setelah diresmikannya new normal mulai tanggal 8 Juni 2020 keadaan sudah terlihat berubah. Jalan raya sudah mulai dipadati dengan pengendara beroda dua maupun beroda empat. Banyak para pekerja yang sudah aktif pergi ke kantor untuk bekerja dan melaksanakan tugasnya. Dengan diterapkannya new normal sperti saat ini sedikit banyak sudah mempengaruhi perekonomian masyarakat. Kantor-kantor sudah memberlakukan karyawannya untuk kembali bekerja dan banyak pula sektor rkonomi yang diuntungkan sepeti pusat perbelanjaan yang sudah buka satu persatu, tentunya dengan mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Namun terdapat pula sebagian dari masyarakat yang masih salah dalam menafsirkan new normal. Masih banyak masyarakat yang berpergian seakan menganggap virus ini sudah hilang. Sebenarnya new normal ini gunannya untuk memperbaiki keadaan ekonomi yang turun. 

Seharusnya dalam keadaan new normal ini masyarakat tetap harus mewaspadai penyebaran virus ini, banyak masyarakat yang masih berkeluaran rumah untuk melakukan hal yang tidak penting atau lebih tepat bukan keadaan yang mepet sekali. Terdapat pula masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker dalam berpergian. Hal tersebut sangat disangat disayangkan, karena sudah banyak sekali himbauan yang diberika agar terhindar dari penyebaran virus ini.

Tetapi bagi mahasiswa/i new normal sangat dibutuhkan, banyak mahasiswa/i tingkat akhir ataupun mahasiswa/i semester atas yang harus keluar untuk memenuhi kebutuhan tugasnya masing-masing. Salah satunya ialah mahasiswa/i yang sedang mengerjakan tugas skripsi dan membutuhkan data lapangan untuk melengkapinya. New normal bisa dikatakan hal yang sangat berharga mahasiswa/i, dengan keadaan ini banyak mahasiswa/i yang membutuhkan untuk bepergian guna membeli buku, atau perlengkapan lainnya. 

Jika berfikir hal yang positif dalam keadaan new normas ini, sebenarnya banyak yang diuntungkan. Mulai dari karyawan yang dipanggil kembali untuk bekerja, menaikaan perekonomian di Indonesia, menguntungkan untuk penjual bahan pangan, dan masih banyak lagi hal-hal lain yang diuntungkan karena keadaan new normal ini. Walaupun keadaan new normal tingkat kewaspadaan tetap harus diperhatikan, karena tidak ada yang menjamin penyebaran virus tidak ada.

Perpustakaan menjadi satu tempat pertama yang akan banyak dikunjungin untuk mahasiswa/i dalam mengerjakan tugasnya. Perpustakaan yang sudah banyak dikatahui ialah Perpustakaan Nasional yang berlokasikan di Jl. Medan Merdeka. Perpustakaan Nasional resmi dibuka tetapi dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Satu hari hanya menerima 1000 pengunjung dan wajib mendaftarkan terlebih dahulu melalui online. 

Setelah itu harus scan kode barcode untuk masuk kedalam Perpustakaan Nasional. Penjagaan yang diterapkan dalam keadaan new normal sangat teliti, mulai dari mencuci tangan, memasuki ruangan yang disemprot disinfectant, dan dicek temperatur suhu tubuh. Setelah itu pengunjung diberiakan untuk masuk kedalam perpustakaan Nasional. Dengan diterapkannya peraturan tersebut maka semua pengunjung akan lebih steril.

Banyak mahasiswa/i yang memanfaatkan keadaan new normal untuk pergi ke perpustakaan, mencari data untuk melengkapi tugas akhir, dan ada pula yang memanfaatkan untuk belajar bersama. Selama masa pandemi ini dapat dikatakan banyak ilmu yang didapatkan, namun belum mengerti pembahasannya. 

Maka dengan new normal kesempatan untuk belajar bersama untuk saling menjelaskan agar memahami materi. Karena keadaan ini kampus belum normal seperti biasnya. Masih dibatasi dalam mengunjungi kampus, dan hanya yang berkepentingan saja yang dapat mengunjungi kampus. Sehingga hanya belajar bersama yang dapat dilakukan untuk memahami materi dikeadaan new normal ini. Dengan tetap menjaga jarak aman dan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.