Masih Amankah Udara di Indramayu?
Udara yang Tak Terlihat, Tapi Berdampak Nyata
Coba bayangkan: setiap hari kita menghirup sekitar 11.000 liter udara (Kemenkes RI). Tapi... seberapa sering kita benar-benar peduli dengan kualitas udara yang masuk ke tubuh kita?
Di Kabupaten Indramayu, aktivitas manusia terus berkembang, industri sedang banyak tumbuh dan berkembang, jalur lalu lintas utama pulau Jawa ada di Indramayu, dan kawasan permukiman makin berkembang dan padat. Di sisi lain, ada PLTU Indramayu, industri migas di Balongan, dan area pertanian intensif yang juga ikut menyumbang emisi.
Pertanyaannya: apakah udara di Indramayu masih aman untuk kita hirup?
Untuk menjawab itu, saya melakukan analisis berbasis data spasial. Bukan hanya menebak atau berdasarkan asumsi, tapi pakai data dan analisis. Yuk kita kupas bareng!
Gimana Cara Analisanya?
Saya pakai pendekatan spasial dan kuantitatif, yang artinya semua dianalisis berdasarkan lokasi dan angka. Ini alat dan data yang saya gunakan:
- Sentinel-5P; satelit pemantau polusi udara dari ESA, saya ambil data sepanjang tahun 2024
- GHS Population Grid tahun 2020; data kepadatan penduduk global lalu dikalibrasi dgn data BPS dan diproyeksi ke tahun 2024
- Peta Dasar & Batas Wilayah; untuk tahu lokasi dan konteksnya
Langkah-langkahnya: