Konsumsi merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu terentu. Pengeluaran konsumsi menjadi komponen utama dari Produk Nasional Bruto, karena itu perhatian utama perlu diperhatikan dan diputuskan pada analisis faktor yang menentukan pengeluaran konsumsi. Khusus untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga, ada faktor yang paling menentukan diantaranya yaitu tingkat pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau masyarakat secara keseluruhan maka akan semakin tinggi pula tingkat konsumsi.( Masagus,2007:5 )
Efek yang ditimbulkan dari perubahan tingkat bunga menciptakan efek terhadap konsumsi rumah tangga. Dimana efek tersebut merupakan efek subsitusi (substitution effect) dan efek pendapatan (income effect). Apabila terjadi kenaikan suku bunga maka rumah tangga cenderung menurunkan pengeluaran konsumsi dan menambah tabungan ini berarti efek subsitusi bagi kenaikan tingkat bunga. Apabila terjadi penurunan suku bunga maka rumah tangga cenderung meningkat pengeluaran konsumsi dan mengurangi tabungan ini berarti efek pendapatan bagi kenaikan tingkat bunga. Tingkat bunga juga dapat dipandang sebagai pendapatan yang dapat diperoleh dari melakukan tabungan. Individu akan mengalokasikan pendapatannya lebih banyak menjadi tabungan dan deposito (uang kuasi) apabila suku bunga tinggi karena akan lebih besar pendapatan bunga yang diperoleh. Sebaliknya, pada tingkat bunga yang rendah, individu akan mengurangi alokasi pendapatannya untuk tabungan dan deposito (uang kuasi) karena individu lebih memilih melakukan konsumsi daripada menabung (Baginda Persaulian, Hasdi Aimon, Ali Anis, 2013).
Kebutuhan pokok manusia yang meliputi primer, sekunder dan tersier wajib terpnuhi agar bisa melanjutkan kehidupannya. Kebutuhan primer manusia yang terdiri dari pangan, sandang dan papan merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi untuk dapat hidup wajar. Apabila kebutuhan tersebut kurang dapat dipenuhi secara memuaskan maka hal itu meupakan suatu indikasi bahwa orang tersebut masih hidup di bawah garis kemiskinan. Sedangkan kebutuhan sekunder dan tersier antara lain perabot rumah tangga, televisi, radio, sepeda, mobil dan lain sebagainya hanya merupakan kebutuhan pelengkapan sejalan dengan pertambahan tingkat pendapatannya. Untuk memenuhi semua kebutuhan hidup setiap orang makabangunan dan sosila serta dana-dana lainnya yang belum tercantum ( Dian,2007:3).