Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Penulis, Pemerhati hubungan internasional, sosial budaya, kuliner, travel, film dan olahraga

Pemerhati hubungan internasional, penulis buku Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. http://kompasiana.com/arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jejak Buya Hamka di Tawau Tahun 1970-an

26 Agustus 2025   07:15 Diperbarui: 26 Agustus 2025   12:35 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis dan Datuk Nizam sertq potter lama Buya Hamka dan Tuan ABu Bakar Titingan, Sumner dokpri Aris Heru Utomo

Pada Sabtu 23 Agustus 2025 saya diundang makan malam oleh YB Datuk Haji Nizam DSP Abu Bakar Titingan, Pembantu Menteri Kepada Ketua Menteri Sabah merangkap Ahli Dewan Undangan Negeri (ADUN) N68 Apas.

Makan malam bertempat di kediaman keluarga besar almarhum Tuan Abu Bakar Titingan, ayah dari  Datuk Nizam, di Banyan Drive, Tawau.

Bagi masyarakat Tawau, nama Tuan Abu Bakar Titingan bukanlah nama yang asing. Beliau adalah seorang Pemimpin Melayu tersohor di Tawau, tokoh penting dalam masyarakat Melayu Tawau, berketurunan Suluk yang berasal dari Pulau Tambisan sebelum berpindah ke Tawau .

Tuan Abu Bakar Titingan juga dikenal sebagai penggerak Persatuan Kebangsaan Melayu Tawau (PMKT), sebuah badan yang didirikan untuk memperjuangkan hak dan kepentingan masyarakat Melayu di Tawau, yang didirikan pada sekitar tahun 1945.

Di bidang politik, Tuan Abu Bakar TItingan pernah menjadi Wakil Ketua USNO (United Sabah National Organisation) di Sabah dan menjadi tokoh sangat dipercaya oleh Tun Mustapha, Ketua Menteri Sabah saat itu. Beliau juga turut memegang jawatan sebagai Ketua MUIS (Majlis Ugama Islam Sabah) pertama.

Dengan kedudukan seperti disebutkan di atas, tidak mengherankan apabila Tuan Abu Bakar Titingan memiliki jaringan kekerabatan yang luas, termasuk dengan Almarhum Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah), seorang Ulama terkemuka Indonesia yang pernah menjadi Ketua Unum pertama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari tahun 1975 hingga 1981.

Saat berkunjung ke Tawau awal tahun 1970-an, Buya Hamka bertemu dengan Tuan Abu Bakar Titingan. Bukan hanya bertemu, menurut Datuk Nizam, Buya Hamka pun menginap di rumah kediaman ayahandanya.

Menurut catatan dari buku "Pengembaraan di Malaysia" karya Abdul Hadi Hamka dan Roni Chandra, Buya Hamka berkunjung ke Tawau pada tahun 1972 memenuhi undangan Tun Datu Haji Mustapha, pemimpin Sabah saat itu.

Dari pertemuan tersebut, disepakati kerja sama dakwah dimana Buya Hamka diminta  membantu mengirim guru agama ke Sabah pada tahun 1973, yang kemudian berperan penting dalam membina umat Islam Sabah.

"Di rumah inilah, pada awal tahun 1970-an, Buya Hamka pernah menginap dan berbincang hangat dengan ayahanda dan keluarga kami. Saat itu beliau datang dalam rangka lawatan dakwah ke Sabah. Kedatangan beliau  hangat, penuh semangat kekeluargaan,"  tutur Datuk Nizam.
 
Di ruang tamu, Datuk Nizam kemudian menunjukkan dua foto hitam putih di dinding yang penuh sejarah. Foto yang diambil saat Buya Hamka ke Tawau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun