Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Penulis, Pemerhati hubungan internasional, sosial budaya, kuliner, travel, film dan olahraga

Pemerhati hubungan internasional, penulis buku Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. http://kompasiana.com/arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Botak Itu Sexy, Hidup Botak!

15 Juli 2025   06:00 Diperbarui: 15 Juli 2025   18:02 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang pria botak berbincang dengan gais cantik | Sumber foto: Dokpri Aris Heru Utomo/Hasil kreasi AI

Saat membaca tulisan Budiman Hakim di Facebook tanggal 14 Juli 2025 yang berjudul "Topi Bisma", penulis merasa seolah sedang bercermin. Budiman bercerita dengan gaya ringan tapi penuh makna tentang kebotakan dan rambut yang memutih - dua hal yang kerap menjadi perbicangan di kalangan pria paruh baya, selain soal penyakit. Cerita itu sederhana, tapi menyentuh. Karena, pada dasarnya, banyak dari kita menghadapi hal serupa: rambut yang mulai rontok, warna yang mulai memutih, dan refleksi yang perlahan berubah ketika bercermin.

Penulis sendiri pernah ditanya, "Ris, rambut elo masih hitam, elo cat ya?" Sebuah pertanyaan sederhana, namun menyiratkan kegelisahan yang mungkin dirasakan banyak orang: perubahan fisik yang tak bisa dielakkan.

Penulis menjawab jujur, “Enggak lah, saya tidak pernah mengecat rambut. Kalau terlihat hitam, ya karena begitu adanya.” Dan memang benar - meski dari luar tampak masih lebat dan gelap, secara perlahan rambut penulis pun sesungguhnya mengalami penipisan, terutama di bagian depan dan belakang. Perlahan namun pasti menuju kebotakan di beberapa bagian.

Lalu apa yang dimaksud dengan kebotakan dan mengapa harus khawatir?

Secara definisi, kebotakan, dalam bahasa medis disebut alopecia, yaitu kondisi ketika rambut rontok lebih banyak dari yang tumbuh, sehingga menyebabkan rambut menjadi tipis atau bahkan hilang sama sekali, terutama di kulit kepala. Kebotakan bisa bersifat sementara atau permanen, dan bisa terjadi pada siapa saja, meskipun lebih umum pada pria seiring bertambahnya usia.

Bicara tentang botak dan kebotakan, maka sesungguhnya kita tengah membicarakan takdir, tren dan daya Tarik.

Dikatakan takdir karena kebotakan sering kali dianggap sebagai tanda usia, bahkan kadang sebagai ‘kerapuhan’ maskulinitas. Padahal, kebotakan adalah hal yang sangat alami. Studi medis menunjukkan bahwa lebih dari 50% pria mengalami androgenetic alopecia (kebotakan pola pria) setelah usia 50 tahun. Artinya, botak bukan sesuatu yang aneh - justru itu adalah bagian dari perjalanan hidup.

Lucunya, dalam masyarakat modern, kebotakan bisa jadi beban, tapi juga bisa jadi gaya atau tren. Bahkan lebih dari itu: botak bisa jadi seksi.

Kata “seksi” tak selalu soal fisik. Ia soal daya tarik. Dan banyak orang botak justru memancarkan karisma yang tidak dimiliki mereka yang rambutnya penuh. Wajah terlihat tegas, kepala tampak berani, dan penampilan jadi simpel tapi elegan.

Lihatlah deretan tokoh botak yang memikat seperti Dwayne "The Rock" Johnson – Aktor dan mantan pegulat ini justru terlihat lebih maskulin dan menggoda setelah mencukur habis rambutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun