Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Penulis, Pemerhati hubungan internasional, sosial budaya, kuliner, travel, film dan olahraga

Pemerhati hubungan internasional, penulis buku Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. http://kompasiana.com/arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berbagi Makanan Sehat Bergizi di Tawau, Malaysia

16 Januari 2025   07:13 Diperbarui: 17 Januari 2025   07:56 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama dengan anak-anak CLC Indra Sabah, Sumber foto: dokpri Aris Heru Utomo

Misalnya soal nama Soekarno Hatta. Banyak yang mengira bahwa Soekarno Hatta adalah nama satu orang, bukan nama dua orang.

Hal ini dapat dimaklumi karena sebagian besar dari mereka sudah lama meninggalkan Indonesia. Bahkan bagi anak-anak Indonesia yang lahir dan tumbuh besar di Sabah, banyak di antara mereka belum mengenal sama sekali tanah airnya.

Dalam bincang-bincang ini, penulis mengingatkan kepada para orang tua dan anak-anak Indonesia untuk senantiasa menjaga dan memelihara nama baik Indonesia. Karena meskipun mereka tinggal di Sabah, namun mereka tetap warga negara Indonesia.

Penulis pun mengingatkan agar senantiasa mematuhi segala ketentuan hukum yang berlaku, baik hukum Indonesia atau pun Malaysia, termasuk dalam hal penggunaan paspor. Paspor sebagai dokumen negara yang dipercayakan kepada setiap warga negara agar dijaga dengan baik, jangan sampai rusak atau hilang.

Sementara pembicara lain yang berasal dari kepolisian mengingatkan masyarakat Indonesia di Indra Sabah untuk berhati-hati terhadap bahaya narkoba. Mereka diingatkan untuk tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu dan iming-iming uang dari sindikat narkoba agar mau menjadi kurir atau pengguna narkoba. Anak-anak Indonesia pun diingatkan untuk tidak menerima pemberian apapun dari orang yang tidak dikenal dengan baik.  

Setelah acara bincang-bincang, acara dilanjutkan dengan pemberian alat tulis sekolah dan makanan sehat bergizi berupa nasi, ayam goreng, daging rendang, sayur, telor balado dan buah serta minuman. Terlihat wajah-wajah riang gembira di wajah anak-anak saat menerima bantuan alat tulis sekolah dan makanan sehat bergizi. Sambil tertawa dan ngobrol bersama teman-temannya, anak-anak tersebut menyantap makanan yang diberikan.

Selain pemberian makanan kepada anak-anak sekolah dasar di CLC Indra Sabah, Panitiapun menyiapkan paket makanan serupa yang diperuntukkan bagi para orang tua yang hadir dalam kegiatan Hari Bhakti Imigrasi ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun