Alasan lain yang tidak dikemukakan ke publik adalah keterkaitannya dengan urusan politik dan keamanan di Lembah Galwan yang merupakan perbatasan India-Tiongkok. Sebanyak 20 orang tentara India di Lembah Galwan tewas oleh tentara Tiongkok.Â
Karena peristiwa tersebut, publik India marah dan menuntut boikot produk-produk Tiongkok dan mengakhiri hubungan dagang dengan negara panda tersebut. Beberapa negara bagian seperti Maharashtra, Haryana, dan Uttar Pradesh telah menyatakan sikapnya menentang Tiongkok.
Memperhatikan alasan pelarangan TikTok oleh AS, dan sebelumnya India, terlihat bahwa sesungguhnya perspektif ancaman terhadap kedaulatan suatu negara telah bergeser dari kedaulatan konvensional ke kedaulatan siber.Â
Pada kedaulatan konvensional, teritori suatu negara secara tegas dibatasi oleh koordinat, batas-batas alam yang diakui secara international.Â
Pada kedaulatan siber, teritorinya hanya dibatasi oleh nomor-nomor internet protocol (IP). Sehingga ketika suatu negara bermaksud menyerang kedaulatan negara lain, tidak perlu mengerahkan pasukan militernya secara fisik. Yang dikerahkan justru pasukan siber untuk berperang di dunia maya.
Untuk itu, merujuk langkah Trump untuk melarang penggunaan berbagai aplikasi buatan Tiongkok dsn bersikap resiprokal dalam hubnungan dagang, kiranya dapat dipahami sebagai upaya menjaga kedaulatan siber dan pada yang sama menjaga kepentingan ekonomi dan politiknya.
Tiongkok, yang selama lebih dari dua dekade berhasil membangun kemandirian di dunia informasi global, dengan membangun Firewall dan server internet raksasa, dipandang sangat berhasil membangun kedaulatan sibernya.Â
Tiongkok menjadi negara yang mandiri di bidang teknologi informasi dan tidak bergantung pada teknologi asing. Namun demikian, kesuksesan Tiongkok tersebut tidak diikuti dengan keterbukaan di berbagai sektor seperti ekonomi dan perdagangan.
Ketika berbagai perusahaan Tiongkok seperti Tencent Holdings Ltd dan Alibaba Group Holding Ltd bebas melakukan ekspansi ke negara-negara lain, Tiongkok justru membatasi diri dari masuknya perusahaan-perusahaan multinasional, termasuk perusahaan multinasional AS.
Google dan Facebook tidak bisa menembus firewall raksasa yang dibangun Tiongkok. Sejumlah persyaratan ketat dikenakan kepada perusahaan-perusahaan multinasional yang ingin memasuki pasar Tiongkok yang berpenduduk sekitar 1,4 milyar jiwa.
Beberapa kewajiban standar seperti perlunya menggandeng mitra lokal dan kewajiban alih teknologi dipandang memberatkan.