Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Tempe yang Semakin Dikenal di Meksiko

23 Desember 2018   09:07 Diperbarui: 23 Desember 2018   21:46 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luisa Veldes Martines menerima piagam penghargaan dari Duta BEsar RI untuk Meksiko Yusra Khan / Photo dokumen Pribadi

Sabtu (22/12/2018) KBRI Mexico City menyelanggarakan acara perpisahan bagi Duta Besar RI, Yusra Khan dan tiga orang staf yang telah berakhir masa tugasnya atau akan memulai tugas baru di tempat lain. 

Serangkaian kegiatan pun digelar untuk memeriahkan acara, salah satunya adalah pemberian piagam penghargaan bagi WNI dan warga Meksiko yang memiliki jasa dalam mempromosikan Indonesia di Meksiko dalam beberapa tahun terakhir. Dari 18 piagam yang diberikan oleh Duta Besar RI Yusra Khan, salah satunya adalah piagam penghargaan kepada Luisa Veldes Martines atas jasa-jasanya mempromosikan gastronomi Indonesia, khususnya tempe.

Luisa adalah salah seorang warga negara Meksiko yang mengenal tempe saat saat menjadi peserta Darmasiswa di Indonesia tahun 2003. Kemudian, sejak 10 tahun lalu ia serius menggeluti bisnis gastronomi dengan membuat tempe dan memperkenalkan tempe ke masyarakat Meksiko.

"Saya mulai mengenal tempe pada tahun 2003 saat berkunjung ke Indonesia sebagai peserta Beasiswa Darmasiswa", ujar Luisa dalam kata-kata bahasa Indonesia yang masih lumayan lancar.

"Sejak itu saya jatuh cinta pada cita rasa tempe dan sering kangen untuk menikmatinya. Karena sulit mendapatkan tempe di Meksiko, akhirnya saya memutuskan untuk belajar membuat tempe pada sekitar 10 tahun lalu. Saya belajar dari Rustono, orang Indonesia yang tinggal di Jepang dan sukses mengembangkan usaha tempe di sana," ujar Luisa.

"Berbekal ilmu yang didapat dari Rustono, saya kemudian mulai mencoba membuatnya sendiri sedikit demi sedikit. Awalnya untuk kebutuhan sendiri. Tapi karena banyak pula yang memesan termasuk staf di Kedutaan, saya pun mulai membuat lebih banyak lagi dan menjualnya kepada mereka yang berminat," ujar Lusia lebih lanujt

"Sekarang untuk membuat tempe tidak lagi secara manual, dengan mengupas kedelai satu dan mencampur kedelai dan ragi menggunakan tangan. Pembuatan tempe sudah menggunakan mesin pengolah tempe yang dibeli dari Indonesia" ujar Luisa ketika ditanyakan mengenai proses produksi yang dilakukannya. 

"Raginya pun dibeli dari Indonesia", ujarnya menambahkan

Luisa (tengah) bersama penulis / Photo Dokumen Pribadi
Luisa (tengah) bersama penulis / Photo Dokumen Pribadi
Kini setelah sekitar 10 tahun memproduksi tempe di Meksiko, tempe banyak dikenal di berbagai restoran dan hotel di Meksiko, bukan hanya di Mexico City, tetapi juga di provinsi-provinsi lainnya.

Dari penuturan Luisa, saat ini pabrik tempe yang dikelolanya setidaknya menghasilkan 600 kg tempe sebulan. Tempe-tempe tersebut dijual ke hotel-hotel dan restoran-restoran yang ada di Meksiko, bukan hanya di Mexico City tetapi juga di kota-kota dan provinsi-provinsi lainnya di Meksiko.

Tempe-tempe tersebut dijual mentah dan diserahkan sepenuh kepada pembeli untuk mengolahnya. Ada tempe yang dijadikan pengganti daging untuk mereka yang vegetarian, dijadikan isi burger atau campuran tacos. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun