Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jumatan di Kampung Alor, Dili

2 April 2010   01:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:02 2904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika Timor Timur akhirnya menjadi Timor Leste, umat muslim, khususnya yang berasal dari Indonesia, sempat mengalami pengalaman tidak mengenakkan terkait dengan status kewarganegaraan mereka. Pada tahun 2004 misalnya, meski di Pengadilan yang dipimpin hakim internasional, Emiliano dos Reis, mereka tidak dianggap melanggar Undang-undang Imigrasi dan Suaka nomor 9/2003, sekitar 247 warga muslim asal Indonesia tetap diusir secara paksa (deportasi) dan menggunakan kekerasan untuk keluar dari Timor Leste. Sayangnya ketika kejadian tersebut berlangsung, tokoh-tokoh HAM di Indonesia yang selama masa integrasi lantang bersuara justru terkesan diam saja.

Kini, enam tahun setelah pengusiran tersebut di atas, kehidupan umat islam di Timor Leste tampaknya mulai normal kembali. Hal tersebut setidaknya tampak dari ramainya sholat Jumat dan berjalannya sekolah yang dikelola pengurus masjid An Nur. Masyarakat Indonesia yang tinggal di kampong Alor pun sudah bisa menjalankan kegiatannya kembali seperti berdagang, dan sebagian diantaranya telah menjadi Warga Negara Timor Leste. Lebih jauh, mengutip omongan Presiden Pusat Komunitas Islam Timor Leste, Arief Abdullah Sagran, "Tidak ada intimidasi karena agama di Timor Leste meskipun kami minoritas." Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun