Mohon tunggu...
Aris Budiyanto
Aris Budiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti dan Pemperhati Pendidikan

Metacognition, Mathematics Education, Teacher Development, Educatinal Policy, Islamic Eduction

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Orang Besar, Tanggung Jawab atau Beban?

30 Oktober 2020   11:01 Diperbarui: 30 Oktober 2020   11:15 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia hidup karena mempunyai harapan dalam hatinya yang terus menyala, sebuah tujuan yang diyakini akan membuatnya mendapatkan kebahagiaan. Keyakinan tersebut terus dijaga sehingga tercermin dalam tingkah laku kehidupan sehingga menimbulkan dorongan menyelaraskan antara pikiran dan perbuatan. Mereka meyakini setiap tindakan akan memberikan pengaruh terhadap pencapaian harapan tersebut, apakah dengan melakukan suatu tindakan bisa lebih mendekatkan meraih apa yang diangankan, atau malah menjauhkanya. Harapan juga menjadikan seseorang lebih kuat baik dalam memberikan usaha terbaik ataupun juga ketika mendapatkan tantangan kehidupan berupa cobaan-cobaan yang terkadang membuatnya meneteskan air mata. Sebuah artikel JTOR: Journal of Psychology memberikan definisi bahwa "hope is perceived capabilities to drive pathways to desire goal and motivate oneself via thinking to use those pathways" dengan memiliki harapan seseorang akan terdorong melakukan perbuatan yang mengarahkanya pada tujuan yang ingin dicapainya. Usaha yang dilakukan terkadang tak terpikirkan oleh orang kebanyakan pada umumnya bahkan malah dianggap suatu perbuatan gila yang mustahil dilakukan.

Tidak ada orang hebat di dunia ini tak terkecuali mempunyai pemikiran dan harapan yang besar. mereka mempunyai pola pikir yang membawa pada kesuksesan besar dalam diri maupun kehidupanya. Salah satu karakter kunci kesuksesan adalah mereka memiliki visi dan misi yang jelas, akan kemana kehidupan dirinya akan diarahkan. Mereka lebih fokus kepada mengembangkan kemampuan diri sendiri dari pada membandingkan pencapaian dengan orang lain atau malah hanya menyalahkan kekurangan dan ketidak mampuan diri sendiri. Kitab Al-Hikam karya Imam Ibnu At-Thoilah Asyakandari dalam salah satu maqolahnya memberikan nasihat "kadar pertolongan Allah SWT itu tergantung dari kadar persiapanya." Melalui maqolah tersebut kita dapat pahami bahwa Allah SWT memberikan pertolongan baik itu berupa karunia, kemudahan hidup, pencapaian prestasi, keinginan cita-cita hanya kepada orang-orang yang serius mempersiapkan turunya karunia tersebut, tak akan tekun mempersiapkan diri, mau berusaha keras kecuali orang besar yang yakin dengan harapan yang dicita-citaknya.

Bagi mereka yang mempunyai pemikiran besar akan kesuksesan tak jarang ada sebagian orang memberi kritikan tidak menyenangkan karena dianggap terlalu individualis tidak mau berkumpul atau bersosialisasi dengan orang kebanyakan. Padahal orang yang sudah memiliki visi kehidupan sedang bertarung dalam dirinya memperjuangkan serta merealisasikan apa yang dianggapnya benar, jika mereka sering berkumpul dengan orang kebanyakan, merasa bahwa semestinya waktu dan kesempatan yang ada bisa digunakan lebih bermanfaat pada hal yang positif, karena tak jarang ketika berkumpul dengan orang kebanyakan waktu habis pada perbuatan yang kurang bermanfaat, seperti membahas topik yang belum tentu benar-salahnya atau sekedar sanda guarau tak jelas ke arah mana tujuan yang akan dicapainya. Mungkin kebanyakan orang perbuatan itu biasa namun bagi orang dengan pemikiran besar seluruh pikiran dan tujuanya tidak dihabiskan untuk hal yang biasa-biasa saja, ada tujuan besar yang mereka harus perjuangkan. Jika ada yang memberikan kritikan kurang menyenangkan tidak perlu dijadikan masalah besar, cukup jawab setiap kritikan dengan sikap sopan dan pembuktian akan apa yang selama ini dicita-citakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun