Tim I KKN UNDIP tahun akademik 2024/2025 telah menyelenggarakan program kerja dengan tema "Penerapan K3L dalam Tanggap Bencana Kebakaran" di SMP Subhanah Subah pada 31 Januari 2025. Program ini dilaksanakan di Desa Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang dan berjalan dengan baik.
Program kerja ini digagas oleh Muhammad Ariq Athalah, seorang mahasiswa Fakultas Teknik di Universitas Diponegoro. Mahasiswa ini menerapkan ilmu yang dipelajarinya di kampus melalui pelaksanaan program ini. Hal yang melatarbelakangi program kerja ini adalah kurangnya kesadaran akan bencana kebakaran. Umumnya kebakaran terjadi akibat kelalaian manusia dengan kurang memperhatikan aspek yang dapat menjadi penyebab kebakaran, contohnya korsleting listrik. Selain itu, tidak adanya alat pemadam atau detector asap pada SMP Subhanah Subah sehingga cukup membahayakan jika terjadi kebakaran.
Kegiatan ini diawali dengan menghubungi pihak sekolah untuk menginfokan tentang keliatan edukasi terkait K3 di lingkungan sekolah. Dan selanjutnya dilakukan penyusunan surat yang ditujukan kepada SMP Subhanah Subah yang ditandatangani oleh Kepala Desa
Setelah surat izin keluar, dilakukan penyusunan materi untuk presentasi terkait kebakaran dan pencegahannya, serta pembuatan poster tata cara evakuasi yang baik di lingkungan sekolah. Materi yang digunakan sebagian besar diambil dari materi perkuliahan K3 yang diajarkan di kampus dan juga mengambil materi dari demo yang dilakukan petugas pemadam kebakaran yang di unggah secara online.
Selanjutnya dilakukan edukasi singkat terkait pencegahan kebakaran dan melakukan demo APAR dengan melibatkan 2 siswa dari SMP Subhanah Subah agar dapat merasakan langsung bagaimana penggunaan APAR yang sesuai dengan anjuran dari petugas pemadam kebakaran.
Pada keberjalanan program kerja ini memiliki beberapa hambatan antara lain kurangnya keaktifan siswa SMP Subhanah Subah dalam sesi tanya jawab yang kemungkinan dikarenakan malu dalam menjawab ataupun menyampaikan pertanyaan di depan banyak orang. Selain itu hambatan yang terjadi adalah sulitnya mencari toko yang menjual alat K3 sehingga Muhammad Ariq Athalah selaku mahasiswa yang menginisiasi program kerja ini diharuskan untuk memesan APAR secara online yang membutuhkan pengiriman selama beberapa hari
Harapannya dengan adanya program ini akan meningkatkan kesadaran siswa dan juga pihak sekolah dalam menjaga keselamatan dan keamanan di sekolah terlebih lagi K3 dalam tanggap bencana kebakaran. Penerapan K3 sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan. Dengan adanya langkah-langkah pencegahan, persiapan yang matang, serta prosedur tanggap darurat yang efektif, keselamatan dapat lebih terjamin. Oleh karena itu, setiap siswa dan pihak sekolah harus meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip K3 guna menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dari bahaya kebakaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI