Mohon tunggu...
Arif Taufik Hidayat
Arif Taufik Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi 24107030051

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang memiliki minat di bidang Kreatif dan Sosial Media

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kenapa Kamu yang Masih Muda Juga Perlu Mikirin Dana Pensiun?

2 Juni 2025   19:51 Diperbarui: 2 Juni 2025   19:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebebasan Finansial di Masa Muda (sumber: blog.qazwa.id)

Risiko yang Bisa Kamu Hindari dengan Dana Pensiun

Mungkin kamu mikir, "Ah, hidup kan gak melulu soal uang." Betul, tapi uang bisa jadi masalah besar kalau gak ada. Dengan punya dana pensiun, kamu bisa menghindari beberapa risiko finansial yang bisa bikin pusing kepala di masa tua:

  • Tidak Membebani Anak: Tentu kita semua ingin mandiri, kan? Dengan dana pensiun, kamu gak perlu membebani anak-anakmu di masa tua. Mereka juga punya kehidupannya sendiri yang perlu diatur.
  • Kualitas Hidup Tetap Terjaga: Gak ada yang mau di masa tua cuma bisa makan seadanya atau sakit-sakitan karena gak ada biaya pengobatan. Dana pensiun memastikan kamu tetap bisa menikmati kualitas hidup yang layak, termasuk untuk biaya kesehatan.
  • Tidak Terpaksa Bekerja di Usia Tua: Seharusnya masa pensiun itu dinikmati untuk istirahat. Jangan sampai karena gak punya tabungan, kamu terpaksa terus bekerja di usia senja, padahal badan sudah tidak sekuat dulu.

(Sumber: amartha.com)
(Sumber: amartha.com)

Gimana Sih Cara Mulainya?

Nah, setelah tahu betapa pentingnya, sekarang gimana cara mulainya? Tenang, gak perlu langsung investasi miliaran. Mulai aja dari yang kecil, yang penting konsisten.

  1. Tentukan Tujuanmu: Kamu mau punya dana pensiun berapa di usia berapa? Bikin target yang jelas dan masuk akal.
  2. Sisihkan Dana Rutin: Anggap aja ini "gaji" buat masa depanmu. Usahakan sisihkan minimal 10-20% dari penghasilanmu setiap bulan untuk dana pensiun. Kalau masih kuliah dan belum punya penghasilan tetap, mulailah dari side hustle atau uang saku yang bisa kamu sisihkan.
  3. Pilih Cara Investasi yang Pas: Jangan cuma ditabung di bawah bantal! Coba pelajari cara investasi seperti reksa dana, saham, atau program pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan (misalnya DPLK). Kalau kamu masih muda, kamu bisa ambil risiko yang sedikit lebih tinggi karena punya waktu panjang untuk memulihkan diri jika ada gejolak di pasar.
  4. Disiplin dan Jangan Diganggu: Ini kuncinya! Jangan mudah tergoda untuk menarik dana pensiunmu di tengah jalan. Anggap ini tabungan jangka panjang yang gak boleh diganggu gugat.
  5. Cek Berkala: Seiring waktu, mungkin ada perubahan tujuan atau kondisi keuanganmu. Jangan ragu untuk meninjau ulang rencana pensiunmu dan sesuaikan jika diperlukan.

Masa Depanmu, Tanggung Jawabmu Sendiri!

Mungkin sekarang kamu masih muda, energik, dan merasa bahwa masa pensiun itu masih sangat jauh. Tapi, percaya deh, waktu itu berjalan sangat cepat. Hari ini kamu mahasiswa, besok lusa tiba-tiba sudah jadi pekerja, lalu berkeluarga, dan tahu-tahu sudah masuk usia pensiun.

Jadi, jangan tunda lagi! Mulai dari sekarang, sisihkan sebagian kecil dari penghasilan atau uang sakumu untuk dana pensiun. Anggap ini sebagai investasi terbaik untuk dirimu sendiri dan masa depanmu. Dengan perencanaan yang matang dan disiplin yang kuat, financial freedom di masa pensiun bukan lagi mimpi, tapi bisa jadi kenyataan. Kamu mau jadi orang yang di masa tuanya bisa bersantai dan menikmati hidup, atau justru masih pusing mikirin duit? Pilihan ada di tanganmu!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun