Mohon tunggu...
ARIP
ARIP Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hanya seorang anak muda yang menginginkan pengalaman, wawasan, dan pengetahuan luas tentang dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Harapan dan Realita: Di mana 19 Juta Pekerjaan Itu?

18 Agustus 2025   22:26 Diperbarui: 18 Agustus 2025   22:28 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Janji 19 juta lapangan pekerjaan

Sumber: (www.linkedin.com)
Sumber: (www.linkedin.com)

Sebagai pelaku usaha digital, saya melihat bahwa banyak anak muda kini beralih:

  • Freelance dan remote work
  • bisnis online berbasis keterampilan
  • Platform digital seperti marketplace, desain, dan edukasi daring

Namun ini butuh dukungan: 

  • Akses internet yang merata 
  • pelatihan yang relevan
  • kebijakan yang berpihak pada pekerja muda dan pelaku usaha kecil

Janji 19 juta lapangan kerja adalah harapan besar. Tapi harapan harus dibarengi dengan strategi, transparansi, dan partisifasi publik. Tanpa itu, angka hanya akan menjadi slogan.

Pemerintah perlu menyusun peta pada jalan yang jelas, melibatkan semua pihak, dan memastikan bahwa setiap kebijakan benar-benar berdampak pada penciptaan kerja yang layak dan berkelanjutan. Dan kita, sebagai wargan negara, punya peran penting: bukan hanya menuggu, tapi ikut menciptakan peluang dan mengawal janji agar menjadi kenyataan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun