Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Finansial: Bagaimana Mengolah Arus pada Kantong dalam Hegemoni Pandemi

27 Juni 2020   17:41 Diperbarui: 27 Juni 2020   17:36 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Pixabay.com


Kali ini saya akanmengulas sedikit hal perihal mengolah keuangan dikantong kitamasing-masing saat ini sehingga tidak terjadi overmatch pembelian dan terjadi pemborosanyang menimbulkan kepanikan sosial dan kepanikan ekonomi.

Semua orang taudan merasakan benar bahwa selama masa pandemi ini tingkat konsumsi kebutuhansehari-hari meningkat drastis. Mulai dari listrik, kebutuhan pangan hingga barang-barangpokok moda new normal. Yang menjadi inti dari pertanyaannya adalahbagaimana kita tetap bisa survive dalam masa ini sehingga pekerjaan kitasehari-hari tidak terkendala apalagi tersendat hingga macet membisu.

Sandang Pangan Papan

Pertama terapkanklasifikasi kebutuhan sandang pangan papan dengan baik. Seperti yang kitaketahui gadget yang sebelumnya merupakan barang sekunder, dengan perkembanganteknologi dan digital hari ini bergeser fungsinya menjadi barang primer. Dimanakonsumsi kuota selama pandemi ini adalah salah satu penyebab dari banyaknyauang yang keluar dari kantong kita. 

Dalam sehari umumnyauntuk mahasiswa waktu paling lama dihabiskan dikampus adalah sekitar kuranglebih yaitu 6 jam itu jika tidak ada agenda-agenda unit kegiatan mahasiswa.

Selama pandemi ini pembelajaran ruang kelas dialihkan menjadi daring melaluiberbagai aplikasi komunikasi misalnya Whatsapp Grup, Google Class hingga yangbaru-baru ini menjadi populer dan banyak digunakan yaitu aplikasi Zoom yangmengalahkan eksistensi aplikasi besutan Microsoft yaitu Skype.

Yang kedua kita harusbenar-benar sadar akan kebutuhan kalori untuk sehari-hari bahkan tiap minggunya. Misalnya dalam sehariaktivitas begitu padat maka yang perlu pembaca lakukan adalah menyesuaikan asupan kalori baik itu dalam bentuk makanan ataupun minuman. Yang perlu diingat juga adalah mengurangi aktivitas-aktivitas yang tidak perlu dan tidak membeli makanan cepat saji kecuali benar-benar terdesak saja. 

Hal ini berdampak pada kesehatan tubuh yaitu tentang apa-apasaja yang akanmasuk ke dalam perut dan diolah di dalamnya. Tentunya hal ini akan berpengaruh drastis pada aktivitas dan produktivitas terlebih bagi kantong permbaca.

Ketiga perihalkonsumsi listrik, hal ini adalah kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dengan identitas masyarakat modern saat ini misalnya untuk men-chargegadget, menonton televisi, menggunakan mesin cuci dan beberapa hal lainnya yangumumnya dalam aktivitas rumah pasti bergulir. 

Usahakan untuk memaksimalkanaktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan penggunaan listrik agar tagihanlistrik tetap optimal dan efisien sehingga pembaca tidak terlalu risau akantagihan yang akan datang. 

Kesalahan yang umum dilakukan dan tidak disadari terhadap pola tagihan listrik yang membengkak adalah perilaku masyarakat yang cenderung melakukan kegiatan multi-tasking sehingga pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan tidak optimal dan yang pasti terjadi adalah kegagapan mental saat menerima tagihan listrik tersebut.

Protokoler

Keempat, apabilaaktivitas pembaca lebih banyak diluar rumah atau luar ruangan saya sarankanuntuk tetap berperilaku sesuai dengan protokol kesehatan dunia. Untuk masker,hand sanitaser dan alat pelindung diri (APD) lainnya yang kemungkinan besaradalah sekali pakai. 

Usahakan untuk menggunakan masker yang dapat digunakanbeberapa kali tapi tetap memenuhi standar protokol kesehatan. Perlu pembaca perhatikan juga adalah menjaga kesehatan agar tidak perlu membeli suplemen dan vitaman demi menjaga daya tahan tubuh tetap bugar dan dapat beraktivitas dengan normal.

Yang sayaakui hingga saat ini cukup membuat kantong saya jebol adalah konsumsi tembakau.Jika pembaca ingin agar tetap bisa ngudud -ria tanpa khawatir kantongjebol adalah melinting tembakau sendiri. Biasanya saya membeli tembakau kilo-anitu harganya berkisar pada sepuluh hingga dua puluh ribu, dan itu baru habissekitar seminggu saya menjalani aktivitas new normal saat ini. 

Selain padatnya aktivitas dan perilaku-perilaku yang tidak sama seperti biasanya bagi para ahli hisab--sebuah sebutan bagi orang-orang yang tidak dapat lepas dari nikotin dan tembakau tips yang ini akan sangat membantu, percayalah.

Terakhir pesan darisaya sedikitnya dapat membantu pembaca sekalian dalam mengolah arus uang dalamkantong pembaca. Apa yang saya tuliskan diatas adalah keniscayaan. 

Perihal berdampak atau tidak jujur saja bagi saya pribadi itulah yang sedang saya terapkansaat ini dan semoga pembaca jika iseng-iseng juga mencobanya silahkan mampir di kolom komentar artikel ini. Tetap perhatikan dan patuhi mekanisme protokol kesehatan. Semoga hal-halbaik akan segera lahir dan merebak di negara yang kita cintai ini. Sekian,terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun