Mohon tunggu...
Arinta Setia Sari
Arinta Setia Sari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger dan Beauty Reviewer

Lifestyle blogger dan beauty reviewer. Pemenang Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) Kemenpar 2019 kategori blogger. Blognya di arintastory.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memapah Mimpi Mandiri Energi Kampung Tangsi Jaya

6 Februari 2024   23:42 Diperbarui: 6 Februari 2024   23:53 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinamakan Rimba Lestari, sebab PLTMH ini mengupayakan ketersediaan air secara berkelanjutan sekaligus menjaga kawasan hutan agar tetap lestari. Mengambil ranting-ranting yang jatuh untuk kayu bakar diijinkan, tapi warga area PLTMH Rimba Lestari dilarang menebang pohon sembarangan demi mencegah deforestasi dan kerusakan hutan.   

Swasembada Energi, Alam Tetap Lestari. Dokumentasi pribadi
Swasembada Energi, Alam Tetap Lestari. Dokumentasi pribadi

Selain pemanfaatan energi berkelanjutan, Koperasi Rimba Lestari memiliki unit pengolahan kopi robusta dan arabika dengan berbagai teknik pemrosesan (natural, wine, honey, blend, full wash). Tangsi Wangi dipilih sebagai merk kopi khas Kampung Tangsi Jaya. Selain kopi, ada juga olahan jahe merah, kunyit, gula semut. 

Kopi Tangsi Wangi. Dokumentasi pribadi
Kopi Tangsi Wangi. Dokumentasi pribadi

Jujur ini kali pertama saya mencoba kopi berbasis energi bersih. Perhatikan kemasan depan Tangsi Wangi ini, terdapat tulisan "Tangsi Wangi Gunung Halu berbasis Energi Terbarukan PLTMH." Additional value dan green branding menarik untuk usaha skala mikro! Sebab di Indonesia tidak banyak koperasi yang memiliki unit usaha berkelanjutan seperti ini. Menuju era berkesadaran lingkungan yang memiliki vibrasi positif, strategi marketing mengedepankan green branding sangat patut diapresiasi. 

Seduh Tangsi Wangi. Dokumentasi pribadi
Seduh Tangsi Wangi. Dokumentasi pribadi


Kopi arabika dengan honey process yang saya coba ini memiliki derajat keasaman sedikit lebih pekat dibandingkan kopi-kopi lain yang pernah saya minum. Aromanya itu lho, semerbak memikat. Ditambah krimer plus gula semut jadi lebih nikmat.   

Tempat pengolahan kopi ini untuk operasionalnya membutuhkan energi listrik sebesar 12 KW, makanya penambahan satu unit rumah pembangkit baru (PLTMH II) dengan kapasitas lebih besar sangat diperlukan. "Dulu sebelum ada tempat ini, biji kopi mentah yang dijual ke tengkulak harganya murah. Setelah ada koperasi biji kopi diproses dan harganya jadi lebih tinggi, ungkap Toto. 

Proses pengolahan dari biji, penanganan pasca panen, hingga menghasilkan bubuk kopi berkualitas yang siap dikirim ke berbagai daerah membutuhkan serangkaian proses. Dikerjakan dengan mesin-mesin yang membutuhkan energi listrik yang besar. Dengan adanya penambahan kapasitas energi listrik, tempat pengolahan kopi yang dikembangkan secara swadaya ini diharapkan mampu bekerja lebih optimal. 

Kopi berbasis EBT. Dokpri
Kopi berbasis EBT. Dokpri

Koperasi dan PLTMH Rimba Lestari di Kampung Tangsi Jaya menjadi sebuah cerita nyata bagaimana kemandirian energi dan gerak ekonomi hijau justru berangkat dari pelosok pedesaan. Pengelola koperasi dan warga juga bahu-membahu belajar pemanfaatan energi berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun