Mohon tunggu...
Arin Nandasari
Arin Nandasari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

blog pribadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jati Diri Bangsa Indonesia dalam Era Society 5.0

19 Desember 2022   21:33 Diperbarui: 19 Desember 2022   21:44 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan hingga kini seolah-olah akan menyamai layaknya peran manusia. Nyatanya, digitalisasi atau kecerdasan buatan telah menguasai hampir di semua aspek kehidupan. Setelah maraknya sebutan Revolusi Industri 4.0, kini dengan cepatnya beralih ke era Smart Society 5.0 yang menempatkan manusia sebagai komponen utamanya. Dalam hal ini tentunya kita perlu move-on dan mengikuti arus zaman bukan?. D i era Society 5.0 mempersyaratkan tiga kemampuan pokok yang perlu dimiliki setiap individu, yakni: kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi.

Lalu, apakah ada hubungannya era Society 5.0 dengan jati diri bangsa?. Tentu ada, masuknya kita dalam era smart Society 5.0 ini memiliki peranan penting, salah satunya adalah dalam menciptakan jati diri bangsa. Hakekat jati diri bangsa ialah sesuatu yang melekat dalam diri warga negara guna mengenali identitas bangsanya. Singkatnya, jati diri bangsa yakni semacam moralitas publik dan prinsip yang melekat dalam diri seseorang atau suatu negara yang membedakan dengan yang lainnya. Dengan adanya Society 5.0 ini manusia diajarkan untuk menyelaraskan antara dunia maya dan dunia nyata dengan baik, sehingga dalam hal ini mengantarkan suatu bangsa untuk membangun jati dirinya.

Akan tetapi pada saat ini tidak semua berjalan dengan semestinya. Terutama para kaum era Society 5.0, pemuda penerus bangsa sebagai pelaksana digitalisai. Dari berkembangnya digitalisasi di Indonesia dampak yang lebih mengena ialah lunturnya jati diri bangsa bahkan dapat menghilangkan budaya Indonesia yang menjadi identitas bangsa Indonesia seperti, tarian, musik, makanan, dan lain sebagaiya.  

Dalam kondisi demikian diperlukan penguatan pendidikan karakter baik melalui konvensional maupun melalui literasi digital. Diantaranya ialah dengan mengampanyekan kembali dan secara terus menerus nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, serta menanamkan nilai-nilai keagamaan yang moderat kepada masyarakat sebagai benteng pertahanan jati diri Bangsa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun