Mohon tunggu...
Arini Salsabila
Arini Salsabila Mohon Tunggu... Guru - Arini Salsa Billa Firdaus

Mahasiswi IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ada Apa dengan K-Pop di Indonesia?

6 Maret 2019   06:45 Diperbarui: 6 Maret 2019   07:22 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Korea merupakan salah satu negara maju yang ada didunia, dalam hal ini khususnya Korea Selatan. Negara tersebut memiliki banyak budaya, dimana budaya-budaya tersebut kini mewabah ke seluruh  penjuru dunia. Demam korea yang biasa di sebut Hallyu atau Korean Wave saat ini tengah di gandrungi masyarakat-masyarakat dunia.

Fenomena ini diawali ketika drama maupun industri musik Korea banyak menuai banyak kesuksesan  pada saat itu, yang menjadikannya wabah hingga ke penjuru dunia salah satunya indonesia. Korea, sekaligus kebudayaanya memiliki daya tarik yang luar biasa yang mengakibatkan jumlah pecinta dan perhatiannya bertambah dari waktu ke waktu. 

Orang-orang  tertarik pada korea karena unik dalam berbagai sisinya termasuk kebudayaan, kuliner, hingga pariwisatanya, kini demam Korea terjadi hampir diseluruh negara dunia salah satunya negara Indonesia.

Yang luar biasa menarik bukan hanya dramanya saja, namun Boyband dan Girlband nya juga di sukai anak muda di Indonesia, bahkan  anak kecil hingga dewasa juga menyukainya  karena  artis K-Pop dengan wajah oriental  yang  menonjolkan ketampanan serta kecantikan, kemudian lagu dengan genre pop serta lirik yang mudah dihapal, aksi dance yang asik dan energik, serta  gaya rambut yang kekinian, sampai style fashion mereka yang unik dianggap sebagai trendsetter masa kini.

Suksesi Korea dalam industri hiburan turut mengikutsertakan nilai, pola hidup, kehidupan sosial, sistem dan tradisi serta kepercayaan yang dianut oleh orang-orang Korea mulai dinikmati oleh masyarakat global. Proses inilah yang disebut sebagai Koreanization. Bahkan hal ini juga turut membawa dampak positif bagi industri fashion, teknologi, maupun otomotif di Korea Selatan. Tingginya permintaan atas barang-barang elektronik buatan Korea di beberapa negara di dunia menjadi pembuktian atas skenario besar yang di rancang untuk menguasai peradaban manusia (Korean Minister Of Culture And Economic,2003)

Budaya Korea memberikan pengaruh yang besar di Idonesia, hal ini dapat di lihat dengan adanya banyaknya Girlband dan Boyband yang bermunculan di tanah air. 

Sadar atau tidak sadar kemunculan mereka cukup menjadi pengaruh bagi para remaja Indonesia. Bagi para remaja Indonesia yang pada dasarnya mencintai musik Indonesia, tentulah dengan munculnya Boyband dan Ggirlband memberikan warna baru yang dapat meramaikan industri musik Indonesia. 

Sebaliknya, bagi para remaja yang sudah lama menyukai musik luar daerah banyak yang beranggapan bahwa Boyband dan  Girlband indoneesia menjiplak Boyband dan Girlband dari korea yang sudah lebih dahulu ada.

Demam Korea tentunya juga memberikan dampak positif dan negative bagi remaja Indonesia. Berikut beberapa pengaruh negative budaya K-Pop terhadap remaja Indonesia:

  1. Mereka yang menyukai musik Korea cenderung akan  lebih boros daripada remaja yang lebih menyukai musik Indonesia, hal itu disebabkan oleh adanya penyebaran budaya K-Pop yang  dapat di jangkau dan akses melalui  internet dan mengharuskan para pecinta K-Drama maupun K -Pop menyisihkan dana untuk  kuota, juga style serta gaya tampilan yang modis dari idol Korea membuat para pecinta meniru dan mau tidak mau merelakan biaya kembali. Selain itu juga pembelian tiket konser serta atribut atribut lainnya.
  2. Masuknya K-Pop di Indonesia sangat berpengaruh terhadap teknik informatika yang mana alat sosial media digunakan untuk mengirim video musik K-Pop yang merupakan video dance dengan pakaian sexy yang mana membuat anak anak tersebut meniru gaya gaya artis Korea baiki dari segi penampilan, tarian, serta nyanyian yang akan menenggelamkan budaya lokal berpakaian sopan ataupun  drama yang sering menampilkan adegan adegan dewasa yang biasa ditonton oleh anak anak yang belum cukup umur. Hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja otak anak untuk berfikir vulgar dan melakukan hal yang demikian.
  3. Adanya K-pop menjadikan remaja Indonesia malas untuk belajar karena lebih memilih untuk menggunakan waktu melihat idolanya dibandingkan dengan belajar.
  4. Remaja indonesia pecinta K-Pop akan menjadi lupa waktu dan tidak disiplin, mereka terlalu menikmati melihat idolanya tampil, sehingga lupa waktu untuk melakukan hal hal yang lebih penting.
  5. Menjadikannya lebih mencintai budaya orang daripada budayanya sendiri, para remaja menjadi lebih cenderung ingin mempelajari budaya orang lain dibandingkan budaya mereka sendiri.
  6. Bisa terpengaruh dengan budaya negatif idola asal Korea karena bisa saja remaja Indonsia terpengaruh akan budaya atau gaya hidup idola Korea seperti operasi plastik, meminum minuman keras yang sangat bertentangan dengan budaya Indonesia.
  7. Menjadikannya lupa untuk lebih mendekatkan diri kepada tuhan, para remaja Indonesia pecinta K-Pop sekarang ini lebih memilih untuk mendekatkamn diri  kepada hal hal yang berbau K-Pop dibanding mendekatkan diri kepada tuhan.

Adapun pengaruh positifnyaterhadap kalangan remaja di Indonesia yaitu dapat menginspirasi dunia musik remaja indonesia menjadi lebih berwarna. Dengan adanya K-Pop, muncul banyak variasi musik baru serta membuat rasa kecintaan terhadap musik menjadi semakin tinggi serta mengajarkan para pecinta musik untuk dapat menghargai dan mendukung  karya musik orang lain.

Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun  wabah Korean Pop lebih banyak membawa pengaruh negative daripada positifnya, untuk itu dianjurkan untuk lebih selektif terhadap budaya asing atau Korea yang masuk ke Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun