7. Kebijakan Makro dan Stabilitas Fiskal.
Pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar
Pengelolaan utang negara yang prudent Alokasi anggaran prioritas ke sektor produktif (infrastruktur, pendidikan, riset). Investasi infrastruktur merata agar konektivitas nasional membaik.
8. Monitoring, Evaluasi & Sinergi Lintas Pemangku Kepentingan.
Sistem pemantauan capaian strategi secara reguler Koordinasi pusat-daerah, swasta, masyarakat sipil. Fleksibilitas kebijakan agar bisa menyesuaikan bila terjadi perubahan global Umpan balik (feedback loop) agar kebijakan teradaptasi secara dinamis.
Proyeksi dan Harapan
Dengan konsistensi, pelibatan berbagai pihak, dan implementasi yang tepat, Indonesia memiliki potensi untuk memperbaiki peringkat daya saingnya, meningkatkan ekspor non-komoditas, serta menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Pertumbuhan ekonomi konsisten di kisaran 5 % ke atas dapat dicapai jika langkah-langkah strategis ini berjalan efektif.
Kesimpulan
Strategi peningkatan daya saing Indonesia di 2025 harus meliputi : penguatan industri dan hilirisasi, inovasi dan teknologi, digitalisasi & UMKM, Reformasi regulasi & investasi, diversifikasi ekspor, peningkatan kualitas SDM, stabilitas makro & fiskal, serta sistem monitoring dan sinergi antar pemangku kepentingan. Keberhasilan tergantung pada konsistensi, koordinasi, dan adaptasi terhadap dinamika global.
Daftar Pustaka
1. “Strategi Jitu Pemerintah Jaga Ekonomi di Tengah Guncangan Global 2025.” Kementerian Keuangan RI.
2. “Tantangan Ekonomi Indonesia 2025: Perlambatan Pertumbuhan di Tengah Tekanan Global dan Ketidakpastian Domestik.” PSPE Unikama.
3. “Ekonomi RI Tumbuh 5,12 %, Termasuk Tertinggi di G20 dan ASEAN.” Sekretariat Negara Republik Indonesia.