1. Hilirisasi dan Penguatan Industri Manufaktur.
Mengubah bahan mentah menjadi produk bernilai tambah (misalnya baterai dari nikel, produk biokimia dari kelapa sawit). Insentif fiskal/nonfiskal bagi industri teknologi dan manufaktur Klaster industri terintegrasi dan pengembangan rantai pasok lokal Industri hijau dan produksi berkelanjutan sebagai keunggulan kompetitif.
2. Inovasi, R&D, & Teknologi
Peningkatan dana dan dukungan kebijakan untuk penelitian & pengembangan Kolaborasi antara universitas, lembaga riset, dan sektor swasta (triple helix) Penerapan teknologi digital, kecerdasan buatan, otomasi Adopsi inovasi teknologi di sektor UMKM.
3. Digitalisasi Ekonomi & Penguatan UMKM
Pelatihan dan literasi digital bagi pelaku UMKM Infrastruktur digital (broadband, data center, jaringan 5G). Fasilitas pembiayaan melalui fintech, modal ventura, insentif startup Program inkubasi & akselerator untuk UMKM digital.
4. Reformasi Investasi & Penyederhanaan Regulasi.
Reformasi sistem perizinan (OSS, one-stop service), pemangkasan izin berlapis Jaminan kepastian hukum bagi investor. Insentif (tax holiday, tax allowance, kemudahan ekspor-impor) Transparansi dan good governance untuk meningkatkan kepercayaan investor.
5. Diversifikasi Pasar Ekspor
Menembus pasar nontradisional (Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah). Meningkatkan ekspor produk manufaktur dan teknologi, tidak hanya komoditas. Optimalisasi perjanjian perdagangan (FTA / CEPA) untuk akses pasar dan tarif lebih kompetitif. Branding dan perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) agar produk Indonesia punya reputasi.
6. Peningkatan Kualitas SDM & Pendidikan Vokasi.
Reformasi kurikulum agar relevan dengan kebutuhan industri Pelatihan vokasi berbasis industri (link and match). Program upskilling / reskilling khusus bagi sektor teknologi/manufaktur Peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah tertinggal.