Mohon tunggu...
Arin
Arin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga

Memiliki hobi dan minat di bidang kepenulisan, terutama puisi. Suka melihat konten-konten terkait food vlogger dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa sebagai Agent of Change: Sudahkah Kritis di Tahun Politik?

28 Maret 2024   10:17 Diperbarui: 3 April 2024   18:52 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ini, masyarakat Indonesia sedang dihadapi dengan berbagai gejolak dan segala sesuatu yang berkaitan dengan politik. Pasalnya, pada tahun 2024 Indonesia menyelenggarakan pemilu atau pemilihan umum yang biasa diadakan dalam lima tahun sekali. Di pemilihan umum yang dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 kemarin, masyarakat bukan hanya memilih calon presiden saja. Namun, masyarakat juga memilih calon legislatif seperti DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta anggota DPD RI. Sehingga, saat masyarakat memilih mereka akan menerima lima surat suara. Tentu saja di pemilu, partisipasi seluruh masyarakat Indonesia diperlukan di sini. Dikarenakan pemilihan umum dan hasilnya nanti akan menentukan nasib negara Indonesia lima tahun ke depannya.

 Antusiasme dan euforia mungkin dirasakan oleh beberapa masyarakat. Dalam rangka mengikuti pemilu dan semangat menyambut sosok-sosok pemimpin baru. Namun, di balik itu semua tentunya masyarakat harus selektif dalam menentukan pemimpin baru. Masyarakat harus siap menjadi agen perubahan untuk negara Indonesia yang lebih baik, terutama masyarakat yang merupakan kalangan mahasiswa. Mahasiswa dikenal sebagai agent of change yang pengaruhnya sangat signifikan terhadap nasib Indonesia ke depannya. Pemikiran dan tingkah laku yang dicerminkan mahasiswa di keseharian dapat menentukan tentang keadaan politik yang saat ini berlangsung. Mahasiswa diharapkan kritis terhadap segala sesuatu yang terjadi. Tentu saja bukan hanya di aspek politik, tetapi terhadap segala sektor di kehidupan berbangsa dan negara. Jika disesuaikan dengan konteks yang terjadi, politik sering dibahas akhir-akhir dikarenakan Indonesia sedang menghadapi tahun politik. Beberapa masyarakat awam dan umum seringkali melihat tanggapan mahasiswa. Dikarenakan mereka dikenal sebagai agent of change dan masyarakat yang berpendidikan berpatok dari ilmu yang mereka dapatkan di kuliah dan ilmu yang akhir-akhir ini mudah didapatkan dimana saja. Oleh sebab itu, pandangan mahasiswa terkait politik diperlukan disini. Namun, apa benar beberapa dari mahasiswa sudah kritis dan peduli tentang perpolitikan yang terjadi di Indonesia?

Diskusi di Kalangan Mahasiswa Terkait Politik

 Dalam hal ini, penulis mewawancarai dua narasumber yang berasal dari Universitas Jember yang berlatar belakang dari program studi yang berbeda yaitu A(20) dari prodi hukum dan Naufal(20) dari prodi pendidikan biologi. Pertama, penulis mewawancarai mahasiswa yang berasal dari prodi hukum. Di lingkungan program studi hukum, saat pemilu kemarin mahasiswa seringkali melakukan diskusi politik. Seperti diskusi di kelas atau hanya sekedar berbicara santai dengan mahaiswa di area kampus untuk mengisi waktu luang.

"Kami sebagai mahasiswa seringkali di arahkan untuk bijak dalam memilih calon presiden. Kami juga sempat saling bertukar pikiran terkait dampak potensial kebijakan calon legislatif terhadap isu-isu yang mereka pedulikan. Seperti isu lingkungan dan pendidikan." ujar mahasiswi dari program studi hukum tersebut.

Menurut A(20) diskusi tersebut membantu dirinya dan teman-temannya sebagai mahasiswa untuk terlibat di dalam proses demokrasi mengingat mahasiswa dan anak muda memiliki peran dalam kemajuan bangsa. Namun, hal ini berbeda ketika penulis mewawancarai Naufal(20) dari program studi Biologi. Di lingkungannya, jarang sekali yang membahas mengenai perpolitikan dan pemilihan presiden. Bahkan hanya beberapa saja yang berbicara mengenai hal tersebut dan terkadang malah cenderung hanya membicarakan salah satu pasangan calon di pemilihan presiden.

Mahasiswa dan Keingintahuannya Terhadap Sosok yang Akan Memimpin Bangsa Indonesia

 Di lingkungan program studi Biologi, sekali lagi menurut Naufal hanya beberapa anak yang dia lihat melakukan riset mengenai beberapa calon di pemilu.  Namun, secara keseluruhan Naufal tidak mengetahui dikarenakan di grup seperti WhatsApp dan keseharian tidak ada diskusi dan dia tidak melihat apakah mahasiswa di sekitanya melakukan riset.

"Sebelum pemilu kemarin, kami juga sering libur dan di grup WhatsApp juga tidak ada teman-teman yang bahkan membahas mengenai pemilu atau pilpres, seperti menyebarkan berita atau info mengenai pasangan calon dan lain sebagainya." ujar Naufal

Sedangkan menurut narasumber penulis yang berasal dari program studi hukum, menurut dia beberapa mahasiswa di lingkungannya sudah mulai memiliki kesadaran terhadap politik di pemilu kali ini. Banyak dari mereka yang tidak hanya aktif berdiskusi tetapi juga melakukan riset kepada pasangan calon. Dari beberapa platform yang disediakan karena saat ini mahasiswa dapat dengan mudah mengakses mengenai berita politik dan pasangan calon di era modern ini. Tentunya, hal ini menurutnya sangat penting bagi mahasiswa memiliki keingintahuan dan melakukan riset secara mendalam mengenai beberapa calon agar mereka bisa memilih mana yang cocok untuk memimpin bangsa dan tidak hanya sekadar ikut-ikutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun