Mohon tunggu...
Syahril Ramdani
Syahril Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - International Relations Squad

Alien yang sedang mencoba berada di jalur kajian hubungan internasional

Selanjutnya

Tutup

Money

Interdependensi: Joint Venture SM Entertainment dan Trans Media di Industri Hiburan

23 Juli 2020   14:54 Diperbarui: 23 Juli 2020   14:50 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

SM ENTERTAINMENT

SM Entertainment atau sering disebut dengan SMTown adalah agensi terbesar di Korea Selatan. Perusahaan ini pun masuk kedalam 3 perusahaan hiburan yang menjadi kiblat Korean Wave dibidang permusikan (Donga. 2011). Perusahaan raksasa ini menjadi perusahaan yang berpengaruh di negeri gingseng tersebut dan dikategorikan sebagai jembatan terhadap pengenalan Halyu ke dunia global (Republika. 2013).

Perusahaan ini resmi didirikan oleh pendirinya Lee Soo Man pada tahun 1989 dengan nama SM Studio. Pada tahun Februari 1995, SM Studio berubah nama menjadi SM Enterntainment (Star Museum) dengan dipilihnya Jung Hae Ik sebagai CEO perusahaan ini. Sistem pelatihan (training) yang dilakukan oleh SM Entertainment membuahkan hasil yang baik, terlihat dengan terkenal penyanyi solois dan grupband dibawah naungan agensi seperti BoA, H.O.T, S.E.S, Sinhwa, dan Duo Fly to te Sky. Pada tahun 1998, CEO SM Entertainment dipegang oleh Kim Kyung Wook (Entrepreneur.bisnis. 2018).

SM Entertainment dibawah CEO Kim Young Min pada tahun 2005 mulai melakukan ekspansi di beberapa negara dengan tujuan mendebutkan dan melakukan promosi di luar Korea Selatan. Penyanyi-penyanyi tersebut dipromosikan dibawah naungan SM Entertainment adalah Zhang Lying (2006) sebagai solois keturunan Tiongkok, J-Min (2007) sebagai solois Jepang, Girls' Generation (2007), Shinee (2008 dan f(x) (2009) ke beberapa negara sekitar. Super Junior pun mengeluarkan sub-unit berbahasa mandarin untuk promosi di negeri berbahasa mandarin dengan nama Super Junior-M. BoA (2008) mulai didebutkan di Amerika Serikat dibawah naungan anak perusahaan ini, yaitu SM Entertainment USA, SM Entertainment JAPAN dan SM Entertainment China (SM Entertainment. 2016)

Setelah berkiprah di dunia musik, pada tahun 2010 Lee Soo Man mengundurkan diri sebagai Dewan Direksi perusahaan SM Enterntainment, namun ia tetap turun dalam Divisi Manajemen dan Pengembangan artis dan fokus pada kekuatan bisnis SM diluar negeri(Entrepreneur.bisnis. 2018). Penyanyi-penyanyi baik solois maupun kelompok seperti Super Junior, Girls' Generation, Shinee, f(x), EXO, Red Velvet maupun NCT (SM Entertainment. 2016) menjadi idol yang mengenalkan budaya Korea Selatan ke dunia internasional. Hal ini dibuktikan dengan dianugerahinya Lee Soo Man sebagai President of Culture dan Avenger of K-pop (Medium.com. 2019).

Perusahaan 'patungan' antar agensi-agensi berpengaruh mulai dibangun seperti KMP Holdings, United Asia Manajemen (Asia), perusahaan Media TrueVisions Group atau SM True (Thailand), Travel SMTown (Hawaii), SM C & C, an lainnya. Ekspansi ke negara lainpun terus dilakukan. Pada tahun 2011 untuk pertama kali SM Entertainment joint venture dengan menerbitkan anak perusahaan bernama SM True dengan True of  Thailand (SM Entertainment. 2016). Ekspansi diluar Korea Selatan diantaranya:

  • United Asia Manajemen
  • SM True (Thailand)
  • SM Entertainment Beijing
  • SM Entertainment USA
  • SM Entertainment China
  • SM Entertainment Japan

TRANS MEDIA

Trans Media atau PT Trans Media Corpora adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang media. PT Trans Media Corpora adalah bagian dari unit usaha PT Trans Corp. Perusahaan ini adalah unit usaha dari induk perusahaan CT Corp. Perusahaan ini didirikan oleh Chairul Tanjung, dengan insial namanya menjadi nama dari perusahaan induk. Sebelum menjadi  CT Corp, perusahaan ini dinamai Para Group. Namun untuk memperingati 30 tahun perusahaan diganti CT Corp (detikFinance. 2011).  Tokoh kunci dalam perjalan perusahaan ini adalah Atiek Nur Wahyuni sebagai direktur utama Trans TV dan Trans 7 & dan Ishadi S.K sebagai Komisaris Trans TV dan Komisaris Trans 7 sejak tahun 2008 (Aryanto. 2017).

Trans Media didirikan sebagai wadah perusahaan yang menghubungkan antara stasiun televisi Trans TV dengan stasiun Trans 7 yang pada tahun 2006 diakuisisi oleh PT Trans Corp dengan saham sebesar 55% dari PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh atau Kelompok Kompas Gramedia dan hingga kini di lokomotori oleh PT Trans Media Corp (CT Corpora. 2011).

Selain itu upaya melebarkan sayap diera digital, PT Trans Media Corp menggaet beberapa perusahaan lain dan menjadi sebuah unit-unit usaha dari PT Trans Media (CT Corpora. 2011), diantaranya:

  • PT Televisi Informasi Indonesia (Trans TV)
  • PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans7)
  • PT Trans News Corpora (CNN Indonesia)
  • PT Trans Business Corpora (CNBC Indonesia)
  • PT Indonusa Telemedia (Transvision)

JOINT VENTURE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun