Setelah kejatuhan Yerusalem, Kota ini akhirnya menjadi pusat studi dan budaya orang Yahudi. Bahkan pada abad ke-2, Mahkamah Agung Yahudi pernah dipindahkan di kota ini.Â
Tahun 637, kota ini pernah ditaklukkan tentang Arab-Yahudi. Awal abad XI, Kota Tiberias jatuh ke tangan pasukan Perang Salib sebelum akhirnya direbut Sulan Saladin. Pertengahan abad XVI, Tiberias dikuasi Bangsa Turki dan pada tahun 1918 dibawah penguasaan Inggris.
Kota yang indah penuh dengan sejarah peradaban ini memang sangat dikaitkan dengan Kaisar Tiberias. Atas jasa Raja Herodes Antipas, kita yang dibangun pada abad 21 akhirnya dijadikan pusat kekuasaan Romawi.Â
Kini, setelah pergantian berbagai kekuasaan atas Kota Toberias, kebaradaan kota sebagai pusat keagamaan, budaya dan peradaban manusia dapat dinikmati pelancong yang menghabiskan waktu dalam peziarahan.Â
Kota Tiberias dengan keindahan Danau Galilea bukan hanya bermakna bagi umat Kristen dan mengingatkan akan mukjizat Yesus. Di danau ini pula, kisah Ikan Petrus yang di dalam mulutnya menyimpan uang 4 dirham berawal.Â
Bagi umat Yahudi juga meyakini bahwa Danau Galilea menjadi pertanda keberhasilan bangsa Yahudi untuk mengusir dan melarang masuk Bangsa Romawi. Sementara bagi umat muslim, danau ini adalah danau yang pernah ditunjukan oleh Nabi Muhammad SAW yang akan menjadi pertanda akhir zaman.
Perjalanan di Kota Tiberias
Peziarahan di Kota Tiberias memang tidak cukup dilakukan dalam satu atau dua hari saja. Kota yang sangat kaya dengan tujuan ziarah umat kristen pun setiap hari selalu ramai dikunjungi.Â
Apalagi jika seluruh perjalanan hari itu menyusuri Kota Tiberias dimulai dengan menyantap ikan Petrus (St. Peter fish). Beberpa restoran tidak jauh dari Danau Galilea menyediakan hasil alam Danau Galilea ini.Â