Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dari Tiberias, Danau Galilea yang Menghidupi Kota

1 Oktober 2023   16:13 Diperbarui: 9 Oktober 2023   14:50 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Galilea (Dokpri)

Tiberias. Danau membiru menghidupi kota, mengalirkan nadi nadi kehidupan masyarakat kota. Sejarah kehidupan mengalirkan beragam peristiwa meski terkadang tak selayaknya dinikmati. 

Gurun-gurun pasir maha luas tak memupuskan Kota Tiberias untuk hidup dalam sebuah kemajuan. Meski beragam situasi yang terus memaksa, kota tetap bertahan untuk hidup dalam sejarah panjang manusia, Danau Galilea nan membiru telah menyatukan berbagai peristiwa yang lahir berabad-abad lamanya. Tiberias tetap bertahan dalam sejarah panjang peradaban. 

Kehidupan penduduk Kota Tiberias tidak akan dilepaskan dari keberadaan Danau Galilea. Kota ini sering berganti penguasa, tetapi danau itu tetap menyediakan berbagai penghidupan bagi seluruh masyarat, bahkan seluruh masyarakat Israel. 

Danau seluas 166 km2, menjadi harapan warga Isarel, bukan hanya menyediakan air minum, tetapi menjadi harapan petanian, perkebunan. Irigasi telah membuatnya mengalirkan air berpuluh-puluh kilometer. 

Dari Danau Galilea, aliran air menuju danau-danau buatan di atar bukit memungkinkan air dialirkan kembali sampai jauh menuju kota-kota lain. 

Harapan perkebunan kurma, perkebunan anggur hidup di antara gersang gurun pasir. Gurun-gurun pasir tidak lagi gersang, tetapi dipenuhi kawasan-kawasan perkebunan. 

Danau Galilea sepanjang hampir 21 km, lebar 12 km dan kedalaman 48 m itu memang bukan hanya menyediakan air untuk menghidupi kota, tetapi juga menyediakan air tawar dengan begitu banyak ikan yang setiap saat siap untuk menjadi santapan. 

Ikan yang paling banyak terdapat di danau ini disebut Ikan Petrus (St. Peter’s Fish) selalu membawa ingatan pelancong akan pekerjaan awal dari murid Yesus adalah nelayan. 

Beruntung kota ini tidak begitu banyak penghuni, hanya kurang lebih 30 ribu orang. Mereka tidak rakus akan kekayaan alam yang tersedia berlimpah di Danau Galilea. 

Harapan perkebunan kurma, perkebunan anggur hidup di antara gersang gurun pasir. Gurun-gurun pasir tidak lagi gersang, tetapi dipenuhi kawasan-kawasan perkebunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun