Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mudik Bukan Sekadar Pulang

31 Maret 2023   15:37 Diperbarui: 31 Maret 2023   15:46 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik (Sumber: Victoria Watercolor-Pixabay.com)

Mudik. Hari raya dan mudik rasanya begitu sulit utuk dipisahkan. Mudik menciptakan suasana. Hari raya menjadi istimewa ketika anggota keluarga berkumpul menjalin kedekatan satu sama lain. Ada suasana kegembiraan yang tak terbatas. 

Mudik selalu dikaitkan dengan peristiwa pulang kampung atau pulang ke kampung halaman pada saat hari raya atau perayaan tertentu seperti Lebaran, Natal, atau Tahun Baru. Tradisi ini menjadi peristiwa yang selalu ditunggu-tunggu setiap keluarga di kampung halaman. 

Kesempatan untuk bertemu keluarga dan kerabat yang tinggal jauh dari kampung halaman untuk bersama-sama merayakan perayaan istimewa. Setiap tahun peristiwa ini selalu ditunggu-tunggu jutaan pekerja, pedagang, pengusaha, pegawai bahkan pejabat di kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Semarang, Den Pasar, dan kota lain di luar Jawa. 

Mudik adalah rutinitas pulang bersama menjelang hari raya. Karena pulang dalam waktu yang hampir bersamaan, terkadang tradisi ini menciptakan lonjakan jumlah penumpang berbagai transportasi umum seperti kereta api, bus, dan pesawat terbang. Semua moda transportasi bergerak menuju kota-kota tujuan. Ketika jalan-jalan tol mulai bisa digunakan, lonjakan mobil-mobil pribadi semakin memenuhi jalan tol. Kemacetan pun seringkali menjadi pemandangan yang biasa. 

Tradisi mudik sebenarnya terjadi tidak hanya di Indonesia saja. Beberapa negara yang masih sangat kuat akar budaya dan hubungan kekeluargaan, misalnya  Malaysia, Singapura, Filipina, India, Pakistan, Bangladesh, dan beberapa negara di Timur Tengah juga lekat dengan tradisi ini.

Sebagai sebuah tradisi yang telah mengakar kuat di Indonesia, tradisi ini pun dilakukan bukan hanya oleh mereka yang mempunyai kampung halaman atau tanah kelahiran. Tradisi ini dilakukan bukan hanya oleh mereka yang berkaitan dengan hari raya agama tertentu. Namun, tradisi ini ternyata bisa dinikmati semua orang dengan berbagai tujuan. 

Mudik Itu Ketika Kita Pulang

Bagi mereka yang bekerja di kota besar dan masih mempunyai tempat kelahiran  tradisi mudik menjadi kesempatan untuk pulang kampung. Mudik adalah rutinitas tahunan untuk kembali ke kampung halaman atau tempat tinggal asli seseorang. Mudik menjadi ajang menengok keluarga, orang tua, atau saudara. Dalam sebuah kebersamaan mereka pun pulang secara bersama-sama. Apalagi pemerintah membuat peraturan tentang libur bersama,  cuti bersama menjelang hari saya. Mudik menjadi acara tahunan seluruh rakyat Indonesia. 

Tradisi pulang kampung memang telah dilakukan sejak zaman dulu kala, zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia. Para raja dan keluarga kerajaan akan kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan hari raya bersama keluarga dan kerabat mereka yang jauh dari kerajaan. Bahkan banyak  pedagang dan pengrajin melakukan mudik untuk menjual hasil produksi mereka di kampung halaman atau tempat tinggal asli mereka. Mudik menjadi sarana untuk membangkitkan ekonomi keluarga dan lingkungan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun