Mohon tunggu...
Arif A.
Arif A. Mohon Tunggu... Freelancer - Blockchain Enthusiast

Hai teman-teman namaku Arif, kamu juga bisa memanggilku Arif. Saya memiliki beberapa pengalaman di berbagai industri dan banyak peran dengan menangani banyak pekerjaan, saya juga memiliki pengalaman kerja dengan Cross Function atau beda divisi. Saya sangat tertarik dengan teknologi Informasi dan saya juga memiliki pengalaman tentang sales dan marketing. Saya memiliki motivasi tinggi, konsisten, dan optimis dalam bekerja. Saat ini saya berfokus pada teknologi Blockhain, saya sangat senang berdiskusi dan berbagi tentang hal ini kepada siapa yang membutuhkan wawasan dalam teknologi Informasi, Sales dan marketing, Cryptocurrency, dan Blockchain khususnya Vexanium. #Anda dapat belajar lebih dalam soal blockchain di https://belajarblockchain.id dan https://defi.co.id

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pemanfaatan Blockchain untuk Pertanian

23 Maret 2020   16:20 Diperbarui: 29 April 2020   10:07 2578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara agraris dimana seperti kita ketahui bahwa sebagian besar penduduknya hidup dan bekerja disektor pertanian

ditahun 2018 sendiri menurut BPS jumlah pekerja yang bekerja di sektor pertanian di angka 35,9 juta orang atau 29,68 persen dari jumlah penduduk bekerja 121,02 juta orang di seluruh indonesia ,    Bahkan ada ungkapan kata yaitu Gemah ripah loh jinawi, kata yang sering disematkan pada Indonesia, kata tersebut memiliki arti yakni kekayaan alam yang berlimpah. 

Namun walaupun sebagai negara agraris indonesia memiliki beberapa masalah yaitu seputar :  

1. Stabilisasi Harga Pangan Dalam persoalan lonjakan harga pangan, dalam hal ini banyak solusi yang dicoba diupayakan oleh berbagai pihak termasuk pemerintah , namun  salah satu problem adalah ada di logistik dari 

2. Pelacakan Data dan hasil pertanian yang kurang transparant ,  saat ini kita memang masih belum mampu melacar jalur distribusi ataupun alur dari hasil pertanian dengan lebih transparan 

Nah 2 Masalah diatas sebenarnya mampu di atas jika menggunakan teknologi blockchain , apa itu Blockchain ? ,Nah  Blockchain adalah sistem pencatatan transaksi di banyak database yang tersebar luas di banyak komputer atau sering kita sebut NODES  dimana nodes atau komputer tersebut mencatat berbagai macam catatan yang identikal. Dengan catatan transaksi yang ter-desentralisasi ini, maka hampir tidak mungkin untuk diretas ,dihack atau dirubah secara sepihak, tanpa menguasai jumlah mayoritas dari semua database atau komputer tersebut. 

Mungkin untuk Blockchain memang sebagian orang mengira bahwa itu cryptocurrency namun satu hal yang perlu digaris bawahi bahwa crypto hanyalah 1 produk dari blockchain , jadi banyak sekali produk produk yang bisa dibuat melalui blockchain

Berikut adalah solusi Pertanian yang bisa dibuat melalui Blockchain 

1. Tracebility atau Pelacakan Produksi Tanaman dan Pangan

Melayani kebutuhan populasi yang meningkat dengan menumbuhkan lebih banyak makanan dengan sumber daya minimal sambil mengurangi jejak lingkungan, memaksimalkan kepuasan pelanggan, memungkinkan transparansi di seluruh rantai pasokan(supply chain) dan menjamin pendapatan yang adil bagi para petani sambil menangani keanehan cuaca - sektor pertanian memiliki banyak tantangan untuk diatasi sambil meningkatkan keuntungan di bawah kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun