Mohon tunggu...
AyahArifTe
AyahArifTe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Ayah

Penulis dan mantan wartawan serta seorang ayah yang ingin bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pakde Wito

7 Desember 2023   14:21 Diperbarui: 7 Desember 2023   17:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Motor tua mungkin identik dengan masalah dengan mesin. Motor saya ini jenis matic keluaran 2004. Cukup tua. Merk Kymco pabrikan Taiwan (banyak yang salah duga mengira ini keluaran Korea). Jenisnya Metica dengan cc 125. Cukup besar untuk ukuran motor kecil.

Sudah lama motor saya ini tidak punya masalah besar. Penggantian oli selalu tepat waktu. Bensin selalu isi di SPBU Shell minimal jenis yang Super. Sehingga motor saya aman-aman saja dalam pemakaian pulang-pergi kantor dan rumah.

Termasuk saat touring ke Sukabumi bersama bapak-bapak tetangga di komplek rumah. Kymco saya tidak kalah dengan motor bapak-bapak lain yang keluaran tahun terbaru dari merek-merek terkenal, Yamaha N-Max dan Honda PCX.

Namun, hari itu, Sabtu, 2 Desember 2023, awal dari kisah motor saya ini berurusan lagi dengan mekanik. Masalah tarikan gas yang meninggi sendiri saat dipanaskan mesin motor di pagi hari. Saya bawa ke bengkel langganan yang letaknya cukup jauh dari rumah. Beres soal gas. Tapi, mekanik bilang ada masalah intake manifold - onderdil yang menjadi jembatan antara blok mesin dengan karburator. 

Baca juga: Diam Merindu

Senin, 4 Desember saya beli onderdil intake copotan dari seorang penjual yang terletak di kawasan Cipinang. Saat mau pergi dari rumah si penjual untuk menuju kantor, saya menghentikan motor di pinggir jalan tanpa mematikan mesin. Tapi, ternyata mesin tiba-tiba mati. Saya berusaha menghidupkan kembali, tidak berhasil. Berkali-kali saya coba dengan berbagai cara, tidak berhasil juga. Sampai akhirnya saya putuskan untuk meninggalkan motor saya di sebuah SPBU daerah Penas (setelah saya dorong sejauh 1 km). 

Saya pun pergi ke kantor untuk meeting. Sepanjang jalan saya coba hubungi beberapa teman mekanik. Dari beberapa mekanik yang saya hubungi, akhirnya ada satu mekanik yang menyanggupi untuk datang memperbaiki motor saya pada sore harinya. 

Dalam beberapa kali hubungan via WA chat dan call saya mendapatkan kabar yang amat mengejutkan saya. Kabar itu tak sengaja terucapkan dari salah-satu kawan. 

Kabar itu mengenai Pakde Wito, seorang mekanik gaek dan tokoh legend komunitas pengendara Kymco. Saat motor saya mogok pun saya sempat terpikir untuk telepon Pakde Wito. Namun, saya tidak hubungi mengingat kondisinya yang sudah tua. Jadi, saya berpikir tak mungkin Pakde Wito mau storing (servis motor di jalan tempat motor mogok).

Kabar tentang Pakde Wito sempat membuat saya termenung sejenak. Karena bengkelnya kebetulan terletak dekat dengan rumah saya. Beberapa kali saya melewati bengkelnya dan tidak melihat sosok Pakde Wito yang biasanya duduk di depan bengkel. Biasanya kalau bertemu saya membunyikan klakson saya sambil melambat tangan sebisanya. Tak jarang saya berhenti dan mampir untuk sekadar ngobrol. 

Kenapa tidak servis motor di bengkelnya? Mungkin itu yang ada di benak Anda para pembaca. Saya sudah memutuskan untuk servis motor di tempat lain karena sebelumnya pernah saya servis di bengkelnya dan saya lihat Pakde Wito tidak selincah atau sekuat dulu karena faktor usia. 

Kabar tentang Pakde Wito adalah bahwa ia telah wafat sekitar sebulan lalu. Sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun