Mohon tunggu...
arifseftian
arifseftian Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

KHITBAH : Seni Melamar Yang Bikin Deg-Degan

2 Juni 2025   11:29 Diperbarui: 2 Juni 2025   11:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penutup: Ketika Canggung Berubah Jadi Kenangan Manis

Tahun-tahun kemudian, ketika sudah menikah dan punya anak, momen khitbah akan menjadi cerita yang selalu dikenang dengan senyum. "Mama, cerita dong waktu Papa lamaran dulu!" Dan dengan bangga (sekaligus malu), kisah khitbah yang penuh drama itu akan diceritakan turun-temurun.

Karena itulah indahnya khitbah---momen yang awalnya bikin deg-degan, lama-lama jadi kenangan yang bikin senyum-senyum sendiri. Momen di mana kecanggungan berubah menjadi kebersamaan, dan nervousness berubah menjadi keberkahan.

Jadi, untuk para calon "pekhitbah" di luar sana, jangan terlalu overthinking. Nikmati prosesnya, termasuk semua kecanggungan dan drama yang menyertainya. Karena percayalah, suatu hari nanti kalian akan merindukan hari-hari deg-degan itu.

Dan yang terpenting, ingatlah bahwa khitbah bukan akhir dari segalanya, tapi awal dari petualangan baru yang (semoga) lebih indah. Selamat berjuang, para pejuang cinta halal!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun