Mohon tunggu...
Arif Riduan
Arif Riduan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Ku Menatap, Si Gadis Berparas Cantik Ini (Sebuah Catatan )

22 Oktober 2016   17:26 Diperbarui: 22 Oktober 2016   17:36 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebelumnya saya banyak meminta maaf jika tulisan ini menyinggung perasaan anda pembaca, apabila apa yang saya tuliskan ini cerita hidup anda. Apa yang saya tulis semata untuk berbagi dan tak bermaksud sedikitpun menyinggung perasaan seseorang.

Hari ini, bertepatan hari ibu, dimana anak-anak muda memposting status " sayang bunda, i love mom, aku sayang ibu, atau aq thayank bonda celalu dan lain sebagainya ", banyak pula anak-anak muda yang explor dirinya melalui foro-foto ibunya agar bisa dikatakan sebagai anak yang berbakti.

Hari ini, tepat sekitar 5 menit yang lalu, saya duduk sambil menyantap nasi goreng diwarung makan yang beralamat di jalan Soetoyo S, Banjarmasin. Saya melihat wanita muda berparas cantik, putih bersih, berkerudung, serta kelihatan anggun. Senyumnya yang menawan serta suara merdu yang ia lantunkan mengeritik hatiku untuk berbicara " masya Allah, cantiknya ".

Tak berselang lama setelah pujian itu ku ucapkan dalam hatiku, munculah seorang lelaki berbaju hitam. " sayank pian handak makan apa, nasi goreng apa mie goreng " ucap wanita berparas cantik itu kepada laki-laki yang saya yakin adalah pacarnya. Saya juga yakin mereka adalah mahasiswa, entah mahasiswa kampus mana, yang pasti mereka berdua membawa tas, seperti halny mahasiswa pada lazimnya.

Keduanya memesan nasi goreng. Aku yang masih menatap dengan curi-curi pandang pada paras cantik wanita ini, mereka pun duduk bersebelahan tepat dihadapanku, karena diwarung tersebut cuma memiliki satu meja memanjang untuk pembeli makan dan ditempat lain sudah diisi oleh orang lain yang juga sedang menikmati nasi goreng, hanya didepanku tempat yang kosong.

pacarnya asik memaikan handphone di tangannya, sedangkan wanita yang sejak tadi ku tatap memberikan senyum kecil dibibir manisnya, aku pun membalas senyum itu, dengan niat " senyum itu ibadah ".


Mereka mulai menyantap nasi goreng yang tadi mereka pesan. " nyaman kada yank perasa pian " kata si lelaki menanyakan rasa nasi goreng yang mereka makan. " inggih nyaman ai yank, perasa ulun " sahut si gadis.

"sambala sambala sambalado, terasa pedas, terasa panas !!!! ", nada dering handphone si gadis berbunyi dengan ring tone " sambalado ". " haloo, assalamualaikum mama ", si gadis menerima panggilan ibunya ternyata. Saya pun sengaja menguping, kebetulan suara handphone si gadis ini agak sedikit nyaring volumenya walau tidak di speeker. Dengan suara samar-samar saya mendengar suara ibunya dari handphone.

" hallo, da " kata ibunya. Mungkin nama gadis ini, Dinda, Nanda, Vida, Risda, atau lainnya, yang pasti itu namanya " Daa ".

" haloo, Daa, kam dimana nih, sudah makanlah nak ? " tanya ibunya.

" ulun di rumah kawan ni ma'ai di Banjar, ni ulun lagi makan ma ai"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun