Mohon tunggu...
Arif Lubis
Arif Lubis Mohon Tunggu... Dosen - akademisi

dosen di Politeknik Negeri Medan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Politeknik Negeri Medan Peduli Pemberdayaan Usaha Kecil di Langkat, Sumatera Utara

4 Desember 2019   10:42 Diperbarui: 4 Desember 2019   20:24 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Dusun Bali Rejo, Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat akhir bulan lalu.

Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini dilakukan untuk menstabilkan kapasitas keripik dengan memberikan mesin penyayat ubi. Dengan mesin tersebut setidaknya mitra pengabdian mempunyai keunggulan yakni: tidak terhenti produk keripik, walaupun pekerja absen atau tidak bekerja, kecuali operator mesin penyayat, karena mesin penyayat dapat melakukan pekerjaan dengan kapasitas empat orang pekerja. Keunggulan berikutnya adalah dengan penggunaan mesin penyayat ubi yang diberikan tim dosen Polmed adalah mampu menambah jumlah produk keripik  ketika pekerja semuanya aktif dan mudah dalam penggunaan dan perawatannya.

Pada kegiatan pengabdian ini, tim dosen Polmed terdiri dari Ketua Tim Dosen Pengabdian Polmed Drs. Anasril, M.T., dengan beranggotakan Faisal Fahmi Hasan, ST,M.T., dan Ir.BurhanuddinTarigan,M.T., yang ketiganya merupakan dosen Jurusan Teknik Mesin Polmed. Adapun mitra kegiatan pengabdian adalah unit usaha kecil yaitu usaha keripik ubi yang diketuai oleh Sri Wahyuni di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Mitra kegiatan dipilih berawal dar survei yang dilakukan oleh tim dosen saat mendatangi usaha keripik ubi ibu Sri Wahyuni yang ternyata mempunyai masalah dalam penstabilan dan peningkatan produksi usaha kecilnya.

Pengabdian  Kemitraan Masyarakat ini dilakukan di Dusun Bali Rejo, Desa Kwala Begumit, kec.  Stabat, Propinsi  Sumatera Utara. Lokasi ini dipilih karena mitra kegiatan pengabdian memang  sangat memerlukan mesin penyayat ubi. Produksi setiap harinya selama ini adalah  100 kg sampai 300 kg. Dan mesin penyayat ubi sangat diperlukan agar usaha keripik mampu bertahan / stabil (minimal 300 kg perharinya) bahkan meningkat produksinya dalam waktu yang relatif cepat untuk memenuhi permintaan pasar. Produk keripik dijual di warung yang lokasinya di simpang  Tandem Hilir Desa Karang Rejo, Tanjung Pura, bersebelahan dengan desa Kwala Begumit, dimana mitra berdomisili (bertempat tinggal).

Setelah pelaksanaan kegiatan PPM, Sri Wahyuni menyampaikan kepada Tim PPM, bahwa ia sangat berterima kasih atas kepedulian dosen di Polmed karena telah membantu mempertahankan dan meningkatkan produksi keripik ubinya guna memenuhi permintaan yang ada dengan waktu yang lebih cepat dari sebelumnya. Bahkan mitra kegiatan pengadian mengharapkan bantuan berikutnya berupa mesin pengering keripik ubi yang baru selesai digoreng. Saat ini keripik ubi selesai digoreng dikeringkan dari kandungan minyak goreng dengan metode pengeringan cara ditiriskan, tentu pengeringan cara ini butuh waktu yang relatif lama.

Drs. Anasril sebagai ketua Tim PPM mengungkapkan kepada mitra agar kiranya bantuan yang diberikan bermanfaat untuk mengembangkan usaha keripik ubi. "Harapan kami agar kelompok usaha kecil pemakai mesin penyayat ubi hendaklah mengoperasikan dan merawat mesin dengan baik agar tahan lama dipakai. Dan kami dari Polmed di masa mendatang akan terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Sumatera Utara sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki untuk memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di masyakarat sebagai bentuk pengabdian," ungkapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun