Mohon tunggu...
Misbakhul Arifin Putra
Misbakhul Arifin Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa ilmu komunikasi UIN SUKA

24107030125

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Ceritain Tentang Diri Kamu", Kalimat yang Bikin Gen Z Lemas Duluan

20 Mei 2025   16:50 Diperbarui: 20 Mei 2025   17:24 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi seseorang kesulitan mendapat pekerjaan (Sumber Foto: Edi Wahyono)

"Ceritain tentang diri kamu."

Kalimat sederhana ini sering jadi pembuka di ruang interview. Tapi buat banyak Gen Z, ini bukan sekadar pertanyaan, ini kayak tombol panik yang langsung bikin pikiran kosong, napas pendek, dan tangan berkeringat.

Padahal, kalau dipikir-pikir, siapa lagi yang paling tahu diri kita selain kita sendiri? Tapi justru karena terlalu banyak yang bisa diceritakan atau mungkin karena takut salah jawab, pertanyaan ini jadi jebakan yang tak terlihat.

Sebagai generasi yang tumbuh di tengah teknologi, media sosial, dan standar tinggi dari mana-mana, Gen Z sering merasa harus "terlihat ideal" bahkan saat sedang jadi diri sendiri. Jadi, wajar kalau interview kerja kadang terasa lebih menegangkan daripada ujian skripsi.

Kenapa Pertanyaan Ini Jadi Momok Bagi Gen Z

Buat sebagian besar Gen Z, pertanyaan "Ceritain tentang diri kamu" bukan cuma pembuka basa-basi, itu kayak dilempar ke panggung dengan spotlight terang, tanpa naskah, dan semua orang menunggu jawaban yang perfect.
Kenapa bisa sesulit itu? Ini dia beberapa alasannya:
1. Overthinking Akut
Gen Z hidup di era serba cepat dan serba dinilai. Satu kalimat bisa dipotong, disalahpahami, atau dibandingkan dengan orang lain. Akibatnya, banyak yang mikir terlalu jauh saat ditanya tentang diri sendiri:
"Jawaban aku ini terlalu biasa nggak, ya?"
"Harusnya cerita soal pengalaman magang atau passion?"
"Kalau salah jawab, gagal dong?"
Padahal, HR cuma pengin tahu siapa kamu, bukan esai pemenang Nobel.

2. Takut Dianggap Gagal Versi 'Standar'
Di media sosial, orang-orang seusia mereka terlihat sempurna: umur 23 udah punya karier keren, bisnis jalan, traveling ke mana-mana. Jadi saat harus bicara soal diri sendiri, banyak Gen Z jadi minder.
"Duh, aku belum sehebat itu, bisa dibilang apa ya?"
Perasaan "belum cukup" ini bikin mereka susah mulai bukan karena nggak punya cerita, tapi karena merasa cerita mereka nggak layak.

3. Minimnya Pengalaman 'Bicara tentang Diri Sendiri'
Sekolah ngajarin rumus dan hafalan, tapi jarang ngajarin cara mengenal dan menyampaikan jati diri. Akibatnya, banyak yang belum terbiasa menyusun narasi diri yang jujur dan jelas. Ditambah lagi, pengalaman kerja atau organisasi kadang masih minim jadi makin bingung, harus mulai dari mana?

4. Terjebak dalam Personal Branding
Banyak Gen Z paham pentingnya personal branding, tapi kadang itu jadi bumerang. Mereka jadi merasa harus tampil "versi terbaik" setiap saat, bahkan dalam interview.
Akhirnya? Malah kehilangan spontanitas dan keaslian.

Apa yang Sebenarnya Dicari HR dari Pertanyaan Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun