Ir. Mukti Hartono -Ketua Pembina Yayasan Al Muslimun, sempat berlinang air mata ketika menceritakan sosok seorang Noersamsi. Maklum, mereka sama-sama karyawan PT Barata Indonesia. Karir antara Pak Mukti dengan Pak Noer ditakdirkan selalu beririsan. Seiring sejalan.
Pada tahun 1988-an Ir. Mukti Hartono Kepala Pabrik Cabang Konstruksi Baja dan Sipil di PT Barata Indonesia. Pak Noersamsi menjadi salah seorang pimpinan unit di bagian yang sama. Ketika Pak Mukti pindah tugas, maka Pak Noer lah yang menggantikan posisinya.
Secara kebetulan Pak Mukti dengan Pak Noer tempat kediamannya berada satu komplek. Keduanya bertemu lagi di kepengurusan sosial dan keagamaan. Tahun 2010 Pak Mukti menjadi Ketua RW 03 Rungkut Barata, Surabaya. Tiga tahun berikutnya (2013) terjadi pergantian pengurus. Lagi-lagi Pak Noersamsi tampil menjadi Ketua RW mengganti Pak Mukti.
"Pak Noersamsi tipikal orang marketing. Kritis dan idealis. Selalu mengarah pencapaian yang terbaik" kenang Ir. Mukti Hartono.
Perkenalan saya dengan Pak Noer dimulai di masjid. Dia menjadi ketua panitia pengelolaan hewan kurban. Bukan cuma sekali, atau beberapa kali. Tetapi hampir selalu setiap tahun. Pernah, misalnya, dua kali berurut-turut. Lalu terhenti pada satu periode. Eh, tahun berikutnya Pak Noersamsi lagi ketuanya.
Dalam struktur organ yayasan periode 2016-2021 nama Noersamsi menjadi Ketua Biro Zakat Infaq Shodaqoh. Yayasan menaungi Sinoman Makam Islam RW. Pak Noersamsi menjadi ketua sinoman periode 2019-2022. Ternyata jika ditarik ke belakang, pengabdian beliau terhadap urusan kematian ini dimulai sejak awal. Ketika itu namanya masih Pengurus Lahan Makam.
Foto terakhir Pak Noersamsi bersama rekan-rekan di Masjid Al Muslimun pun muncul. “Kenangan tgl 24 Juli 2019, penyeraham Amandemen AD/ART Sinoman Makam Islam RW 03” tulis Soewignyo, sekretaris yayasan masjid sekaligus sekretaris sinoman.
Satu bulan sebelum keberangkatan ke Tanah Suci, Pak Noer dan pengurus sinoman sedang getol merampungkan AD/ART. Menurut Suharto, Ketua Tim Amandemen dan Soesanto, Sekretaris Tim, sosok Noersamsi sangat berkesan.
Pak Noer, menurut mereka, minta agar segala urusan amandemen AD/ART dipercepat. Amandemen itu penting karena sejak tahun 2008 aturan lahan makam yang berubah nama menjadi sinoman makam belum pernah tersentuh pembaharuan.
“Alhamdulillah, amandemen AD/ART sinoman rampung dalam tempo sebulan” kata H. Soesanto. Menurut Soesanto, Pak Noer sangat teliti. Dia tak hanya mendesak agar cepat selesai. Tetapi, juga memberikan masukan dan revisi kata demi kata.