Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Turki Banget", Satu Gaya untuk Semua

4 Maret 2019   14:13 Diperbarui: 5 Maret 2019   05:48 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid khas Turki ujung manaranya lancip (Dok.ABH)

Masjid Turki umumnya punya dua kubah (Dok. ABH)
Masjid Turki umumnya punya dua kubah (Dok. ABH)
Dari situs web Diyanet, sekilas bisa diketahui. Dalam laporan kegiatan tahun 2013, ada agenda lintas batas perihal "pembentukan dan penyebaran persepsi obyektif tentang Islam ke seluruh dunia".

Disebutkan pula, bahwa direktorat bertujuan "menghadirkan pemahaman Islam yang didasarkan pada fondasi ilmiah tentang Islam dan memimpin upaya penyebarannya". Untuk itu telah diselenggarakan lebih dari 200 ribu pertemuan, konferensi, diskusi panel, dan simposium. Di seluruh dunia.

Secara ringkas, oleh sejumlah kalangan, semua itu dianggap sebagai dalih untuk satu hal: Turki hendak meluaskan pengaruhnya. Berupaya mengambil posisi sebagai pemimpin Islam.

Svante E. Corneli, Direktur Central Asia Caucasus Institute & Silk Road Studies Program Joint Center, Oktober tahun lalu menulis di Turkey Analyst. Karakter Diyanet ikut berubah. Semula sebagian besar pegawainya adalah birokrat biasa. Bukan orang berlatar pendidikan Islam. Belakangan, proporsi anggota staf yang berpendidikan islam semakin besar.

Pada tahun 2011, lembaga ini mulai menerbitkan serifikat halal produk makanan. Lalu, setahun kemudian membuka stasiun televisi. Pemberitaannya pernah viral, setelah ada tayangan penetapan bahwa kertas toilet tidak dilarang dalam Islam.

Semula program pembangunan masjid di luar negeri oleh Turki berfokus di negara-negara yang punya kaitan dengan Kesultanan Utsmaniyah. Tapi kemudian Diyanet memperluasnya ke negara-negara lain.

Turki Banget

Selama berabad-abad, Turki memiliki banyak masjid terbaik. Bahkan, menjadi contoh bagi pembangunan masjid di Asia dan Eropa. Gaya arsitektur Utsmaninyah yang sangat kental menjadikan masjid tradisional Turki memang memiliki kekhasan tersendiri.

Komunitas "Sahabat Manaya Explor Turkey" menyaksikan model masjid tersebut, selama berada di Turki (11-17 Februari 2019). Masjid-masjid itu memiliki ciri khusus. Gaya arsitektur Utsmaninyah.

Masjid 'UluCami' dibangun tahun 1399 (Dok.ikanhiupegelpegel)
Masjid 'UluCami' dibangun tahun 1399 (Dok.ikanhiupegelpegel)
Dari luar, tampilan masjid biasa-biasa saja. Sederhana, karena semacam kubus. Dihiasi dengan dua menara kembar. Menara ini tegak lurus. Pada bagian paling atas mirip pensil. Lancip. Kubahnya rata-rata juga hanya dua.

Tempat wudhu berbentuk melingkar. Kran air unik. Ukir-ukiran kuno, terutama pada putaran kran. Bangunan tempat wudhu, ada kalanya di luar masjid. Berhadap-hadapan. Di kota-kota tua, tempat wudhu ada di dalam masjid. Biasanya dilengkapi dengan air mancur. Sedangkan masjid yang dibangun pada abad 20, tempat wudhunya kebanyakan menyatu dengan kamar mandi atau toilet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun