Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Lewat Kreasinya, Generasi Milenial Indonesia Bisa Bantu Palestina

28 Maret 2018   20:37 Diperbarui: 30 Maret 2018   15:48 4097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak Palestina bermain sepakbola di kawasan Al Quds (Dok Pribadi)

Perjalanan dari rumah di kawasan Surabaya timur menuju Bandara Juanda, hari Kamis (22/2/2018), saya mengirim WA dan SMS kepada handai taulan, sanak dan saudara. Isi pesan cukup singkat, saya pamit dan meminta doa.

Pagi itu sekitar pukul 06.30 WIB rangkaian perjalanan sedang dimulai dari Surabaya menuju Mekah, lalu ke Madinah. Setelah melewati Mesir tujuan berikutnya Palestina.

Memenuhi pesan para senior dan para ustadz; kepada siapa pun perbanyaklah minta doa. Karena kita tidak tahu, dari mulut siapa doanya dikabulkan Allah. Sebaliknya, jangan ragu mendoakan, sebab doa tersebut InsyaAllah tak akan sia-sia.

Lho? "Ibadah kok berharap rezeki? Mana boleh? Ibadah itu 'kan karena Allah"

Memang, hakikatnya seluruh rangkaian ibadah diniatkan semata-mata hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Itu sudah jelas. Saking jelasnya, nenek-nenek yang pikun pun sudah tahu. Katanya anak-anak kemarin sore, "aku juga tahu!"

Apa yang disampaikan para senior dan ustadz adalah keutamaan-keutamaan dan manfaat-manfaatnya. Seperti selamat dalam perjalanan dan gampang rezeki. Sebaik-baik meminta adalah mengikuti petunjuk Allah sebagaimana diajarkan Nabi. Jadi, marilah tetap saling memanjatkan doa.

Teman akrab, H. Syarifuddin dan istrinya mengantar sampai gerbang keberangkatan Terminal 2 Juanda. Masih terngiang di telinga saya ketika beliau berpesan, "Cak, doakan saya. Doanya terserah. Apa saja saya terima," Permintaannya singkat tapi penuh makna.

Saya segera ingat seorang wartawan senior di Jakarta. Dia menyampaikan pesan: Apa yang Anda bayangkan jika mendengar nama kota Hebron, Tepi Barat, Jalur Gaza dan Jerusalem di Palestina?

Boleh jadi, yang paling pertama menyergap pikiran dan terbayang adalah perang, kekerasan, senjata, panser, tembak-menembak, bunyi mesiu, dan raungan sirene tanda perang.

Selain itu, mungkin juga terbayang sejumlah barikade, tentara dengan senjata lengkap siap perang ada mana-mana. Jam malam dan penggeledahan ketat berulang kali terhadap setiap orang asing yang hendak masuk ke wilayah dua pihak yang masih terus berkonflik tersebut, Palestina dan Israel?

Semua kesan dan bayangan itu bisa benar semua, tetapi bisa juga hanya sebahagian saja. Demikian juga yang menggelayut dalam pikiran saya ketika berada di tempat pemeriksaan paspor, sebelum terbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun