Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hobi menulis

Blogger, penulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Populer, Tetapi Bisa Kalah

3 Maret 2016   10:49 Diperbarui: 3 Maret 2016   11:20 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahok tidak tertandingi. Elektabilitas Ahok tinggi. Ahok terpopuler di Jakarta. Bahkan, mundurnya Ridwan Kamil dianggap pendukung Ahok takut kalah bersaing dengan Ahok. Kata-kata di berbagai media itu sepertinya ingin menghipnotis kita. Padahal...?

1. Ahok Populer Karena Kata-katanya Yang Kasar. 

Saat sejarawan JJ Rizal melakukan kritik kepada Ahok dengan menantang sang Gubernur untuk berani menggusur lingkungan rumahnya di kawasan Pluit, Jakarta Utara Ahok langsung bilang "Goblok". "Dia itu goblok, gak bisa bedain antara Pantai Indah Kapuk dan Pluit."[caption caption="Sumber Foto : Kompas"]Di sebuah wawancara di televisi swasta yang boleh jadi ditonton jutaan orang, Ahok lebih parah lagi mengatakan kata "T*i". Beliau mengeluarkan kata-kata kotoran tidak hanya sekali. Kata-kata kasar yang terkesan tegas dengan gayanya itulah salah satunya yang membuat ia populer dengan cepat.

Beliau juga pernah mengatakan "mampus semuanya " yang ditujukan kepada warga di Bantaran Waduk Pluit yang tidak mau digusur.

Gaya ceplas-ceplos ini menggambarkan isi kepala Ahok sesuai kata Aa Gym,"Teko mengeluarkan isinya." Isinya air putih yg keluar putih. Isinya air teh keluar air teh. Isinya air comberan yang keluar air comberan. Dan sangat disayangkan kalau sampai ditiru oleh generasi muda kita.

2. Ahok Terpilih Karena Bersama Jokowi

Jokowi pada saat itu sedang terang bintangnya. Citranya di media melonjak tinggi tak terbendung. Maka, Ahok yang dipilih oleh Jokowi untuk mendampingi akhirnya terpilih bersama Jokowi. Sekarang ia menikmati limpahan jabatan karena si Gubernur tertarik jabatan yang lebih tinggi : Presiden. Jadi, Ahok sebenarnya numpang kepopuleran Jokowi.

3. Ahok Menyinggung Soal SARA untuk Menaikkan Citra

Dan sekarang memang sedang dibesarkan oleh media. Jargonnya yang terkenal " Saya bangga jadi kafir tapi tidak korupsi" diagung-agungkan. Beliau merasa diserang oleh isu SARA padahal jargonnya itu menyenggol isu SARA. Padahal korupsi bukan urusan muslim dan non muslim, tetapi perilakunya, karena terbukti yang korupsi dari kalangan non muslim juga banyak. 

4. Elektabilitas Tinggi Karena Belum Ada Yang Memastikan Diri Jadi Cagub

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun