Mohon tunggu...
Arif Budi Setiawan
Arif Budi Setiawan Mohon Tunggu... Psikolog - M.Psi., Psikolog

Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Surakarta | Psikolog Klinis Aplikasi Daring Alodokter http://s.id/telekonseling | Founder www.psikologklinis.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Gue Lagi Emosi Bangettt!".... Apa Itu Emosi? Yuk! Cari Tahu

26 Juni 2021   10:23 Diperbarui: 26 Juni 2021   11:17 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi marah. Sumber gambar : https://id.pinterest.com/pin/505247651950781922/

Sering kita mendengar orang emosi banget ketika mengantri.Mungkin juga kita sendiri yang sangat emosi ketika ada orang yang balas chat lama.
Atau kita menjadi sangat emosional ketika mendengar berita tentang kasus tes antigen yang daur ulang.

Dari kalimat-kalimat di atas, tampak kata "Emosi" sangat erat kaitannya dengan rasa marah. Padahal kenyataannya rasa marah adalah bagian kecil dari "Emosi" itu sendiri.

Emosi berasal dari basa latin "Emovere" yang artinya bergerak menjauh. Arti kata sebenarnya adalah perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis serta perilaku yang muncul (Goleman, 2002). Bisa dibilang emosi terjadi akibat adanya rangsangan tertentu. Misalnya ketika ada orang yang menyerobot antrian akan cenderung membuat kita kesal kemudian muncul emosi marah. Emosi marah pada beberapa orang akan membuat orang menjadi mengomel atau bahkan mengata-ngatai orang yang menyerobot antrian tersebut. Begitu pula ketika pada kondisi kita kehilangan dompet ketika perjalanan ke luar kota, akan membuat kita shock kemudian muncul emosi sedih. Pada beberapa orang akan timbul reaksi fisik berupa menangis dan kehilangan energi atau badan lemas.

Ilustrasi berbagai bentuk emosi. Sumber gambar https://www.dfunstation.com/blog/read/psikologi/184/apakah-emosi-itu
Ilustrasi berbagai bentuk emosi. Sumber gambar https://www.dfunstation.com/blog/read/psikologi/184/apakah-emosi-itu
Maramis (2009) mengungkapkan bahwa emosi merupakan keadaan yang kompleks, tidak berlangsung lama, melibatkan kondisi fisik dan psikologis. William james mengatakan bahwa emosi adalah kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungan. Berikut beberapa fakta seputar emosi :


- Suatu keadaan yang begejolak pada diri
Emosi membuat kondisi dari dalam seseorang menjadi ada semacam gejolak yang membuat seseorang mengalami kondisi tertentu, kemudian akan ada semacam kondisi untuk dapat menyesuaikan diri. Penyesuaian diri ini akan membuat seseorang menjadi lebih sejahtera dan mekanisme "menyelamatkan diri". Penyelamatan diri tersebut semacam alat pelindungan diri kita. Misalnya ketika tiba-tiba di depan kita ada hewan buas, akan menimbulkan reaksi fisik (dan psikologis) untuk melindungi diri kita, kemudian kita akan mengambil langkah untuk lari, diam saja, atau membunuh ular tersebut. Sama seperti kondisi ketika kita dimarahi oleh atasan kita, kita bisa mengambil langkah diam saja (dan mendengarkan semua omelannya), atau mencari alasan yang masuk akal (agar ego kita terlindungi) atau bahkan ikut balik memarahi atasan kita.

- Emosi tidak selalu jelek
Emosi pada dasarnya adalah untuk kebaikan diri kita sendiri. Dalam taraf yang cukup, emosi dapat membantu kita untuk menjadi sejahtera. Tidak selamanya ada istilah "emosi negatif" selama itu dalam kadar yang cukup. Marah dan sedih sering kita kira sebagai emosi yang negatif, padahal jika dalam kadar yang cukup marah dan sedih juga kita perlukan. Bahagia tidak selamanya merupakan emosi yang baik jika dalam kadar yang berlebihan. Bahagia dalam kadar yang cukup ada lah hal yang baik, begitupula dengan kemarahan dan kesedihan dalam taraf yang cukup. Lantas kapan itu disebut cukup?. Cukup adalah ketika emosi yang muncul tidak mengganggu fungsi kita sebagai manusia. Kita masih bisa memiliki harapan, masih bisa berinteraksi dengan orang lain, masih bisa mencoba mencari jalan keluar terhadap permasalahanan. Emosi akan menjadi semacam "bumbu" untuk meningkatkan sensasi hidup kita. Tanpa emosi akan membuat hidup kita terasa "kering dan gersang".

Bentuk emosi diantaranya Bahagia, Sedih, Takut, Jijik, Marah, Terkejut. Sumber gambar : https://www.dfunstation.com/
Bentuk emosi diantaranya Bahagia, Sedih, Takut, Jijik, Marah, Terkejut. Sumber gambar : https://www.dfunstation.com/
- Emosi dapat meningkatkan energiEmosi merupakan pembawa "pesan" kita kepada orang lain. Ketika kita mendapatkan hadiah dari orang yang kita sayang, kita bisa menunjukkan kebahagiaan melalui rasa shock kemudian tersenyum bahagia. Meskipun beberapa orang yang kurang menyukai hadiah tersebut akan tetap menunjukkan emosi bahagia dengan tujuan untuk menghargai orang yang telah memberikan hadiah. Emosi ini tidak serta merta dapat langsung kita tangkap, karena ada juga emosi yang "disembunyikan". Meskipun demikian emosi yang disembunyikan tersebut dapat ditangkap oleh ahli "micro expression". Emosi pada dasarnya bersifat universal. Misalnya ketika marah akan cenderung tampak dari kerutan dahi, emosi jijik akan cenderung melibatkan gerakan naik dari hidung, dan lain-lain.

- Reaksi fisik pada beberapa orang bisa saja akan sama meski dalam bentuk rangsang yang berbeda
Ketika ada rangsangan berupa dimarahi oleh atasan pada beberapa orang akan menunjukkan sedih. Emosi sedih juga bisa muncul ketika ada yang menyerobot antrian kita, atau ketika ada orang yang menyakiti hati kita. Emosi sedih tersebut sama-sama akan menimbulkan badan menjadi lemas, seperti tidak berdaya. Biasanya reaksi tubuh ini akan mengalami sejenis "goncangan" setelah ada peristiwa tertentu. Hal ini akan menimbulkan kondisi "kok aku mengalami hal ini?", kemudian mencari tahu kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Ilustrasi Emosi. Sumber gambar https://treindonesia.com/article/detail/6-jenis-emosi-dasar-manusia-yang-melibatkan-psikologis-dan-ekspresi.html
Ilustrasi Emosi. Sumber gambar https://treindonesia.com/article/detail/6-jenis-emosi-dasar-manusia-yang-melibatkan-psikologis-dan-ekspresi.html
- Reaksi emosi sangat dipengaruhi lingkunganReaksi emosi dipengaruhi oleh keluarga, kondisi lingkungan, pengalaman, kebudayaan, dan banyak hal lainnya. Kita sejak kecil akan diajarkan untuk bagaimana merespon emosi. Biasanya emosi marah dan sedih akan dianggap sebagai emosi negatif, oleh karena itu lingkungan akan cenderung mengajari kita untuk menyembunyikannya. Padahal sebenarnya menampakkan emosi apapun dalam taraf yang cukup adalah hal yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun