Mohon tunggu...
arifah wulansari
arifah wulansari Mohon Tunggu... Administrasi - lifestyle blogger

Menulis untuk belajar. Kunjungi blog saya di www.arifahwulansari.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kesehatan Menyeluruh Berawal dari Gigi

23 Desember 2014   23:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:37 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sakit yang diderita oleh artis Gugun Gondrong itu sebenarnya bermula dari sakit gigi. Tampak sepele awalnya, namun karena dibiarkan berlama-lama infeksi yang terjadi pada gigi akhirnya menjalar sampai ke otak hingga menyebabkan kondisi kesehatan Gugun jadi seperti sekarang. (Sumber : Kesaksian dari Alm.Ayah Gugun Gondrong dalam acara TV Hitam Putih)

Masalah kesehatan gigi dan mulut memang sangat berperan dalam menunjang kesehatan secara keseluruhan. Tak hanya itu, kondisi gigi dan mulut yang tidak sehat juga akan menimbulkan efek gangguan psikologis seperti munculnya rasa minder, tidak percaya diri dan lain-lain. Efek yang lebih jauh lagi adalah kondisi sistem pengunyahan yang buruk, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kualitas penyerapan gizi dan makanan ke dalam tubuh. Apabila hal ini terjadi pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan tentu bisa kita bayangkan bagaimana efek domino dari kekurangan gizi yang mungkin terjadi.

Mulut merupakan pintu gerbang tubuh. Sebagai orang dewasa mungkin kita pernah mengalami rasanya sakit gigi. Bayangkan jika hal ini terjadi pada anak-anak. Tentu mereka akan jadi susah makan lantaran sakit gigi. Berkurangnya asupan nutrisi pada anak jelas akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan serta daya tahan tubuh anak.

Mengingat begitu pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi kesehatan secara menyeluruh, maka sebagai ibu saya berusaha menerapkan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak saya dimulai sejak ia masih bayi.

Bagaimana caranya?

Saya sudah mulai menanamkan kebiasaan merawat kesehatan gigi dan mulut pada anak saya sejak ia berusia 6 bulan. Meski saat itu anak saya belum tumbuh gigi, tapi saya sudah mulai rutin membersihkan gusi anak saya dengan menggunakan kain kasa steril yang dicelup dengan air hangat matang. Hal ini saya lakukan untuk membersihkan sisa susu yang melekat pada gusi dan saya lakukan setiap kali sesudah mandi dan sebelum menidurkan anak saya pada malam hari.

[caption id="attachment_361198" align="aligncenter" width="300" caption="Meski belum tumbuh gigi, tapi aku sudah mulai belajar sikat gigi sejak bayi"][/caption]

Saat anak saya berumur 9 bulan, saya mulai menggunakan sikat gigi bayi yang terbuat dari karet  yang bisa disarungkan ke ujung jari untuk membersihkan gigi anak saya yang sudah mulai tumbuh. Hal ini juga untuk merangsang pertumbuhan gigi yang lain, karena sikat gigi karet tersebut juga bisa digigit-gigit. Bahan karetnya juga sangat lembut dan aman untuk bayi.

[caption id="attachment_361200" align="aligncenter" width="300" caption="Lihaat..gigi pertamaku mulai tumbuh"]

14192397571677144045
14192397571677144045
[/caption]

Semakin bertambah umur, gigi anak saya makin banyak yang tumbuh. Saya bersyukur karena gigi anak saya tumbuh dengan rapi dan sehat. Saat ia berusia 2 tahun gigi susunya sudah tumbuh lengkap berjumlah 20 buah. Saat itulah saya mulai mengenalkan sikat gigi dan bagaimana cara menggunakannya pada anak saya. Pada perkenalan pertama tersebut saya memilihkan sikat gigi yang sesuai dengan ukuran mulut dan gigi anak saya. Dengan susunan bulu sikat yang datar dan berujung lembut serta memiliki bentuk dan warna gangang sikat yang menarik bagi anak-anak. Pada awalnya saya masih belum memperkenalkan penggunaan pasta gigi karena anak saya belum bisa berkumur dengan baik serta masih punya kecenderungan untuk menelan pasta giginya. Sehingga penggunaan pasta gigi baru saya terapkan saat anak saya berusia 3 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun