Mohon tunggu...
Arif Budiman
Arif Budiman Mohon Tunggu... Writer, education blogger

Menyukai membahas seputar dunia psikologi, sejarah, geografi, isu global, fenomena sosial, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi dan teori konspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

3 " Petuah " warisan nenek moyang " tidak relevan lagi" dan berbahaya bagi mental sukses "

14 Juli 2025   17:51 Diperbarui: 14 Juli 2025   17:51 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manusia purba nenek moyang kita: Kumparan.

Siapa yang tidak ingin sukses, pasti semua orang ingin sukses. Terutama orang tua yang menginginkan anaknya lebih baik darinya, dari segi kesuksesan material maupun immaterial. Sehingga, orang tua kita dulu dalam mendidik anak anak nya, agar anaknya berhasil maka sering diberikan arahan, atau petuah dan falsafah hidup. 

Agar anak nantinya menemukan apa yang ingin dicapai dalam hidupnya. Namun, demikian tahukah diantara kita, ternyata ada petuah yang sering diajarkan pada anak dan masyarakat, justru sangat berbahaya bagi "mental" dan " mindset"sukses bagi anak-anak dan masyarakat. Lah kok bisa ? Yuk kita bahas 3 Petuah warisan nenek moyang yang bisa berbahaya bagi mental dan mindset sukses pada masa sekarang yaitu:

1. Harta tidak akan dibawa mati 

Para Kompasiana pasti sering mendengar kan kalimat ini, di kehidupan sehari-hari. Kalimat ini sering ditujukan oleh tetangga atau teman yang iri hati melihat kesuksesan orang lain. 

Tutankhamun mati tragis meski kaya ini menunjukkan bukti memang kekayaan zaman dahulu tidak dapat dibeli Wikipedia.
Tutankhamun mati tragis meski kaya ini menunjukkan bukti memang kekayaan zaman dahulu tidak dapat dibeli Wikipedia.

Sehingga, yang iri hati berkata pada orang kaya " buat apa kaya harta harta mah kagak dibawa mati" kalimat tersebut sangat menyebalkan dan menyakitkan bagi orang kaya. Namun benarkah harta tidak akan dibawa mati justru, dalam ajaran Islam harta akan dibawa mati kenapa? Jadi begini, setiap harta yang kita dapatkan dari hasil usaha atau pemberian orang lain nantinya akan dipertanggungjawabkan di akhirat apabila seseorang menggunakan harta nya untuk yang baik maka ia akan diganjar pahala begitu juga sebaliknya apabila digunakan untuk yang buruk maka akan mendapatkan dosa. Yang paling menyebalkan adalah kalimat diatas sering digunakan untuk bermalas-malasan dalam mencari rezeki.

2. Harta tidak dapat membeli kebahagiaan

Jika konteks ini digunakan masa lampau maka benar. Memang kekayaan atau harta tidak dapat membeli kebahagiaan. Karena, pada zaman dahulu akses masyarakat untuk menikmati hasil kekayaan memang terbatas pada tiga hal yaitu: rumah mewah, makan yang enak dan istri yang banyak. Namun, berbeda dengan sekarang semua orang kaya atau berharta bisa menikmati hasil kekayaan atau harta nya lebih dari itu misalnya, Plesiran keliling dunia, bisa membeli mobil mewah dan bisa menginginkan apa yang ia inginkan. Itu artinya, benar harta dapat membeli kebahagiaan di masa sekarang. Berbeda, dengan zaman dahulu yang terbatas. Hal ini diperkuat dengan penelitian, di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa kekayaan dapat dibeli pada sekarang. 

Sumber Amartha.
Sumber Amartha.

3. Rezeki sudah ada yang mengatur 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun