Siapa yang tidak ingin sukses, pasti semua orang ingin sukses. Terutama orang tua yang menginginkan anaknya lebih baik darinya, dari segi kesuksesan material maupun immaterial. Sehingga, orang tua kita dulu dalam mendidik anak anak nya, agar anaknya berhasil maka sering diberikan arahan, atau petuah dan falsafah hidup.Â
Agar anak nantinya menemukan apa yang ingin dicapai dalam hidupnya. Namun, demikian tahukah diantara kita, ternyata ada petuah yang sering diajarkan pada anak dan masyarakat, justru sangat berbahaya bagi "mental" dan " mindset"sukses bagi anak-anak dan masyarakat. Lah kok bisa ? Yuk kita bahas 3 Petuah warisan nenek moyang yang bisa berbahaya bagi mental dan mindset sukses pada masa sekarang yaitu:
1. Harta tidak akan dibawa matiÂ
Para Kompasiana pasti sering mendengar kan kalimat ini, di kehidupan sehari-hari. Kalimat ini sering ditujukan oleh tetangga atau teman yang iri hati melihat kesuksesan orang lain.Â
Sehingga, yang iri hati berkata pada orang kaya " buat apa kaya harta harta mah kagak dibawa mati" kalimat tersebut sangat menyebalkan dan menyakitkan bagi orang kaya. Namun benarkah harta tidak akan dibawa mati justru, dalam ajaran Islam harta akan dibawa mati kenapa? Jadi begini, setiap harta yang kita dapatkan dari hasil usaha atau pemberian orang lain nantinya akan dipertanggungjawabkan di akhirat apabila seseorang menggunakan harta nya untuk yang baik maka ia akan diganjar pahala begitu juga sebaliknya apabila digunakan untuk yang buruk maka akan mendapatkan dosa. Yang paling menyebalkan adalah kalimat diatas sering digunakan untuk bermalas-malasan dalam mencari rezeki.
2. Harta tidak dapat membeli kebahagiaan
Jika konteks ini digunakan masa lampau maka benar. Memang kekayaan atau harta tidak dapat membeli kebahagiaan. Karena, pada zaman dahulu akses masyarakat untuk menikmati hasil kekayaan memang terbatas pada tiga hal yaitu: rumah mewah, makan yang enak dan istri yang banyak. Namun, berbeda dengan sekarang semua orang kaya atau berharta bisa menikmati hasil kekayaan atau harta nya lebih dari itu misalnya, Plesiran keliling dunia, bisa membeli mobil mewah dan bisa menginginkan apa yang ia inginkan. Itu artinya, benar harta dapat membeli kebahagiaan di masa sekarang. Berbeda, dengan zaman dahulu yang terbatas. Hal ini diperkuat dengan penelitian, di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa kekayaan dapat dibeli pada sekarang.Â
3. Rezeki sudah ada yang mengaturÂ