Mengapa teori Konspirasi begitu memikat?Â
Seperti kata profesor dalam serial Netflix " Money Heist ", saat menjalani operasi Kamerun profesor memberikan contoh menarik. kalau ada pertandingan sepakbola antara Kamerun dan Brazil, siapa yang paling banyak mendapatkan dukungan? Pasti Kamerun hanya orang Brazil dan pendukung Brazil yang mendukung Brazil. Profesor mengatakan bahwa manusia cenderung " membela sesuatu yang lebih lemah atau underdog.Â
Teori Konspirasi bekerja dengan cara serupa, selalu ada narasi bahwa kita manusia kebanyakan sedang dalam ancaman kekuatan yang lebih besar. Elit global, menyebarkan ketakutan ( playing victim ) saat manusia merasa takut, rasionalisasi berkurang teori Konspirasi menyerang emosi paling primitif kita( ketakutan), otak mengaktifkan mode survival " fight of flight".Â
Riset menurut jurnal  " psychologically review" tahun 2001 menyimpulkan bahwa " penalaran kita sebetulnya bekerja seperti pengacara yang membela klien nya ia akan mencari segala pembenaran untuk membebaskan klien nya.Â
Alasan mengapa orang yang percaya teori KonspirasiÂ
1. Alasan ektensial
Banyak juga alasan orang lebih percaya teori Konspirasi dengan cara ektensial, sebagai cara lebih aman dan terkendali. Saat orang merasa terancam, pada sesuatu mengetahui sumber bahaya nya dapat menjadi cara mengetahui rasa cemas yang timbul. Saat orang tersebut percaya pada teori Konspirasi, rasa puas akan timbul agar dapat merasakan kontrol Dan otonomi. Orang yang tertarik pada teori Konspirasi sebagai cara untuk memahami cara dunia dan dapat mengendalikan nasib sendiri.
2. Alasan epistemik
Lebih mengacu pada keinginan, untuk memperoleh kepastian pemahaman akan suatu hal. Saat dunia tampak kacau dan berbahaya, orang orang ingin memahami tentang apa yang terjadi hal tersebut. Â Karena tidak ada penjelasan yang memadai, dan teori Konspirasi akan mengisi jalan tengah dari hal tersebut. Â Saat membingungkan terjadi, orang akan berasumsi jika dirinya sengaja ditipu oleh kekuatan yang lebih besar.