Konsistensi dan Tiru Meniru

Salam sehat

Menjaga konsistensi memang tidak mudah, terakhir saya nulis artikel sebelas hari lalu perihal mengatasi perasaan "terlalu muda atau terlalu tua", saya niatnya setiap hari menulis artikel, tapi ternyata agenda-agenda lain akhirnya saya baru sekarang nulis artikel lagi.

Kali ini, saya nulis hal konsistensi yang ternyata saya sendiri tidak bisa konsisten berbagi tulisan setiap hari, tapi ternyata belum bisa konsisten.

Lalu ada hal lain yang selama sebelas hari ini saya amati di sekitar, ternyata orang-orang ini sudah terbiasa membenarkan yang sudah biasa tapi tidak membiasakan yang benar. Ambil contoh simpel dalam hal ketaatan pada aturan lalu lintas, pengamatan saya di jalan-jalan apalagi di jakarta, semakin banyak pengendara motor bahkan mobil yang melanggar aturan lalu lintas seperti melawan arus dan putarbalik pada tanda larangan putar balik. Ketika ada salah satu pengendara yang mengawali melanggar aturan lalin, lalu diikuti oleh pengendara lainnya. Terus berulang setiap hari, terpola oleh banyak pengendara. Diperparah dengan petugas polisi yang tidak banyak berjaga dan menindak pelanggar. 

Pengendara lalulintas yang taat aturan terkesan semakin sedikit dan minoritas dibanding dengan pelanggar, begitulah kenyataan yang terjadi di negeri ini. Hanya bisa berharap bahwa pengendara yang taat aturan tetap konsisten untuk membiasakan yang benar bukan membenarkan yang biasa.

Kesimpulannya memang tidak mudah menjalani konsistensi dan membiasakan yang benar dalam penerapan sehari-hari.

Semoga tulisan saya bermanfaat, salam sehat.