Mohon tunggu...
Nugie Van Basten
Nugie Van Basten Mohon Tunggu... Dosen - Mencoba menyuratkan apa yang tersirat

Suka menulis, suka gambar, suka musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dimmy on The Mission 1

12 November 2019   15:47 Diperbarui: 9 September 2023   15:45 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

" DIMMYYY... Bangunnn!!!" Pagi yang cerah dan indah itu harus rusak oleh suara cempreng Dini. " Katanya lu mau liat anak -- anak baru yang lagi di ospek." Dini menarik -- narik selimut yang  masih menempel di tubuh kakaknya itu.

                " Astaga... Gua lupa. Emang sekarang jam berapa Din? " Spontan matanya terbelalak dan langsung terbangun dari tidurnya sambil mengucek -- ngucek kedua matanya yang masih tertutup dengan belek yang menjijikkan.

                " Udah jam setengah tujuh tau. " Dini menjawab ogah -- ogahan dari meja belajar kakaknya karena saat ini dia sedang mencari sebatang coklat miliknya yang semalam disembunyikan oleh kakak tercintanya dan sekaligus menyebalkan itu.

                "Heh, jangan ngacak -- ngacak meja belajar gue ya. Percuma lu nyari coklat yang gua sembunyiin semalem, udah gua makan. " Dengan perasaan puas Dimmy tertawa seolah mengetahui pikiran adiknya itu.

                " Ah, payah lu. Itu coklat gua satu -- satunya. Pokoknya pulang sekolah nanti lu harus beliin gua coklat, yang gede. Lagian meja belajar lu emang udah berantakan kok. " Dengan kesal Dini menutup laci terakhir yang dia buka.

                Dimmy bahkan tidak menggubris kata -- kata adiknya. Dia kini sedang sibuk mencari suatu benda yang tidak jelas keberadaannya. " Mana sih tu barang? Kalo gua lagi ga perlu, ada. Tapi sekarang gua lagi butuh, malah ga ada" Dimmy mengacak -- ngacak tempat tidurnya, membuang benda -- benda yang bersarang di kasurnya ke segala arah ruangan. Walhasil salah satu benda mendarat dengan sukses di wajah Dini.

                "Dimmy, gila lu. Kaos kaki lu bau banget. Kaos kaki kapan nih?" Dengan perasaan jijik Dini menyingkirkan kaos kaki tersebut dari wajahnya, menjepitnya dengan ibu jari dan telunjuknya. Spontan bau semerbak menyebar di seluruh bagian kamar tidur Dimmy, menambah suasana angker yang menyeramkan.

                Seperti teringat sesuatu, tiba -- tiba ia melongok ke kolong tempat tidurnya. " Nah, ini dia yang gua cari. Ah nyusahin aja." Tangannya menarik sebuah handuk dekil berwarna merah dengan gambar Spiderman.

                " Jorok lu Dim. Masa handuk lu taroh di kolong tempat tidur sih. Mana udah bau lagi. Kapan terakhir lu cuci sih?" Dini hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kejorokan kakaknya itu.

                " Berisik lu Din. Udah lu sekarang keluar aja deh, gua mau mandi nih." Dengan sekuat tenaga Dimmy mengusir adik semata wayangnya itu dari kamarnya yang beraroma tidak sedap itu.

                Dengan lompatan Spiderman nya, Dimmy langsung berkelebat masuk ke kamar mandi. Memang mahluk yang satu ini tergila -- gila dengan tokoh komik Spiderman. Tokoh ini sudah dia gandrungi semenjak dia mulai bisa membaca dan menulis, meskipun nulisnya dan bacanya masih belepotan kayak knalpot bajaj. Mau tahu soal Dimmy? Telusurilah penjelasan di bawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun