Mohon tunggu...
Aries Budhi Kurniawan
Aries Budhi Kurniawan Mohon Tunggu... Pendatang Baru

suka dengan sesuatu yang baru. memiliki pengalaman di bidang otomotif dan sistem informasi. pemilik website jagopiknik.com dan perbedaan.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Peta Baru Kabinet Merah Putih!

8 September 2025   16:55 Diperbarui: 9 September 2025   18:00 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Senin sore, 8 September 2025, panggung politik nasional dikejutkan oleh sebuah pengumuman signifikan dari Istana Kepresidenan. 

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, tampil di hadapan media untuk mengonfirmasi langkah politik besar yang telah menjadi spekulasi selama beberapa pekan: perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih. 

Dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung, Prasetyo Hadi menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memutuskan untuk melakukan perubahan susunan pada beberapa jabatan kementerian. 

Keputusan tersebut mencakup penggantian lima menteri dan pembentukan satu kementerian baru, yaitu Kementerian Haji dan Umrah, yang menandai pelantikan total enam pejabat baru pada sore itu juga di Istana Negara.

Langkah ini terasa mendadak dan dramatis, terutama karena terjadi di tengah situasi yang digambarkan oleh beberapa media sebagai "gonjang ganjing politik pascakerusuhan di Jakarta". 

Waktu pengumuman ini kontras dengan pernyataan-pernyataan Istana sebelumnya yang cenderung menepis isu reshuffle dan berulang kali menegaskan bahwa kabinet dalam kondisi solid dan kompak. 

Perbedaan antara narasi publik sebelumnya dengan tindakan tegas yang diambil Presiden mengindikasikan adanya kalkulasi politik yang cepat dan dijaga kerahasiaannya di lingkaran terdalam kekuasaan. Ini bukan sekadar penyesuaian rutin, melainkan sebuah manuver strategis yang dipicu oleh dinamika politik terkini.

Perombakan ini menjadi manifestasi paling jelas dari hak prerogatif presiden, sebuah kewenangan yang sebelumnya telah disinggung oleh Presiden Prabowo sendiri. 

Dalam sebuah acara beberapa waktu sebelumnya, ia pernah menegaskan sebuah prinsip kepemimpinan yang kuat: "Tidak ada yang tak bisa diganti". Pernyataan ini, yang pada saat itu ditafsirkan sebagai sinyal potensi perombakan, kini terbukti menjadi landasan filosofis dari tindakannya.

Pihak Istana secara resmi menyatakan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan "hasil evaluasi mendalam serta masukan dari berbagai pihak". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun